Polda Jabar gelar operasi pasar untuk lawan aksi spekulan

user
Mohammad Taufik 22 Mei 2017, 11:22 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Polda Jabar menggelar operasi pasar murah (OPM) menghadapi musim Ramadan 2017. Sebagai tindakan preventif untuk mengendalikan gejolak harga pangan, saat bersamaan kepolisian juga terus melakukan pemantauan terhadap spekulan nakal.

OPM yang digelar berkat kerja sama dengan Pemprov Jabar dan Bulog Divre Jabar itu, diresmikan langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/5) pagi. Hadir langsung Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kepala Bulog Divisi Regional Jabar Abdul Muis.

"Operasi pasar murah ini sebagai salah satu upaya tindakan preventif yang dilakukan satgas pangan. Operasi pasar murah ini di Indonesia baru pertama kali dilaksanakan Polda Jabar. Tujuannya ingin membantu masyarakat agar bisa mendapatkan harga stabil," kata Anton dalam sambutannya.

OPM yang digagas langsung Polda Jabar dimulai Senin (22/5) ini sampai menjelang hari raya Idul Fitri 2017. Beberapa komoditas, dijajakan dalam OPM awal kali ini, seperti daging dengan stok 270 ton, gula 540 ton, beras 810 ton, minyak goreng 270 ton, bawang merah 135 ton, dan bawang putih 135 ton.

"Yang jelas pasti di bawah harga pasar. Kalau misal gula Rp 12.500 perkilogram kita akan turunkan ke Rp 12.350, lalu bawang putih Rp 39 ribu dikita hanya Rp 20 ribu, lalu daging juga dipasaran Rp 81 ribu dikita hanya Rp 79 ribu dan bahkan ada yang Rp 77 ribu," katanya.

Secara simbol, Kapolda ini melepas mobil pangan yang akan disebar ke 22 polres/polresta di wilayah Polda Jabar. Sisanya akan disebar ke Markas Brimob Polda Jabar, SPN, dan Rumah Sakit Sartika Asih serta dua titik di Mapolda Jabar.

"Jadi total ini ada 30 titik operasi pasar murah yang nantinya masih akan dikembangkan," tuturnya.

Dia menambahkan, agar masyarakat bisa memanfaatkan operasi pasar murah yang digelar Polda Jabar ini. Sebab kebutuhan akan komoditas pangan menghadapi Ramadan pasti akan meningkat. Tak jarang meningkatnya kebutuhan masyarakat kerap dimanfaatkan para pedagang untuk menaikan harga, ditambah spekulan-spekulan nakal.

"Ini mencegah spekulan main harga. Sekarang 30 titik. Ini harganya lebih murah, kalau lebih mahal laporkan. Karena tujuan kita di sini jelas bukan utk mencari profit. Kita gelar operasi pasar murah agar spekulan enggak sembarangan menaikan harga," katanya.

Kepala Bulog Divisi Regional Jabar Abdul Muis mengatakan, operasi pasar murah yang digelar Polda Jabar merupakan terobosan baik untuk menstabilkan harga. Jika biasanya, kepolisian langsung mengambil tindakan represif, kini bisa menjadi bagian dari upaya pencegahan atau preventif.

"Ini tentu bagus ya. Kita selaku penyedia komoditas bisa menggelar operasi pasar murah yang justru dilakukan satgas pangan oleh Polda Jabar dan Polres," ujarnya.

Kredit

Bagikan