Digital Amoeba jadi lapak karyawan Telkom dirikan digital startup
Bandung.merdeka.com - Secara konsisten Telkom Indonesia mendorong karyawannya untuk terus kreatif. Tak hanya bekerja, Telkom memberi lapak bagi para karyawan untuk mendirikan digital startup. Namanya Digital Amoeba. Digital Amoeba hadir guna mendorong karyawannya untuk terus berinovasi di industri digital.
Executive General Manager (EGM) Divisi Digital Service PT Telkom Indonesia, Arief Musta'in mengatakan, Digital Amoeba merupakan program yang memungkinkan karyawan mendirikan digital startup. Saat ini Telkom telah memiliki 60 binaan internal digital startup dan sedang dipamerkan dalam sebuah festival.
Dihasilkan dari tiga angkatan, rintisan usaha digital tersebut akan disaring menjadi 15 startup terbaik yang akan diberikan injeksi modal, proses inkubasi, bahkan tak menutup kemungkinan menjadi anak perusahaan tersendiri.
"Total sudah 60 tim yang berasal dari Telkom Group dengan mayoritas beranggotakan tiga orang terdiri dari seorang Chief Executive Officer (CEO), Chief Marketing Officer (CMO), dan Chief Technical Officer (CTO)," ujar Arief, Kamis (18/5).
Jadi, kata dia, total ada sekitar 170 hingga 180 orang, bukan hanya karyawan PT Telkom, tapi anak perusahaan yang tercakup Telkom Group. Semuanya berusaha menawarkan solusi bisnis yang bisa menjadi layanan baru Telkom Group ke depannya.
"Sejauh ini, solusi yang ditawarkan sangat beragam. Mulai dari business solution, aplikasi pendidikan, game, pesan instan, media sosial, financial technology, hingga media sosial," ucapnya.
Seluruhnya akan menjalani proses pitching pada Kamis (18/5) berupa presentasi selama sekitar tujuh menit di hadapan dewan juri yang beranggotakan para band satu dan band dua (pejabat tertinggi) PT Telkom.
Dewan juri sengaja berasal dari para pengambil keputusan dan pimpinan unit agar solusi tepat guna, sekaligus tidak bertabrakan dengan layanan eksisting yang mereka pimpin pada saat ini.
"Nanti akan ada pengumuman terbaik, yang nanti akan diperlakukan sama dengan startup eksternal yang ikut program Indigo Creative Nation. Jadi, jika model bisnisnya memadai, ya akan dikasih modal mulai Rp10 juta hingga miliaran," katanya.
Bahkan jika benar terus berkembang, sangat memungkinkan dibuatkan perusahaan anak perusahaan baru PT Telkom pada bidang tersebut dengan pimpinan perusahaan berasal dari founder tim Digital Amoeba tersebut.
EGM Divisi Digital Service tersebut menambahkan, pihaknya menjalankan program ini bersama Direktorat Human Capital Management PT Telkom, sehingga kiprah startup internal selama beberapa bulan akan masuk penilaian kinerja karyawan.
"Prinsipnya kami ini sedang membangun tak hanya entrepreneurship Indonesia melalui program Indigo, tapi juga intrapreneurship karyawan kami melalui Digital Amoeba ini, sehingga kami bisa membangun negeri lebih baik. Telkom Group bisa mendigitalisasi Indonesia lebih baik," ujarnya.