Ini jawaban istri Ahmad Heryawan soal politik dinasti di Pilgub Jabar
Bandung.merdeka.com - Sejak diusulkan DPW PKS Jabar, Istri Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan diterjang isu politik dinasti. Disebut bakal majunya Netty karena dinilai untuk memanjangkan tongkat kepemimpinan di Jawa Barat yang sudah dipegang suaminya selama hampir 10 tahun. Bagaimana kata Netty?
‎Netty yang kini merupakan Ketua PKK Jabar itu mengaku tidak mempermasalahkan isu politik dinasti yang dialamatkan pada dirinya. ‎Menurut dia politik dinasti memang kerap menjadi citra kala kerabat melanjutkan kepemimpinan seorang kepala daerah.
"Politik dinasti itu dikatakan kalau seseorang enggak punya pengalaman, kemampuan kemudian dipaksakan," kata Netty di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (17/5).
Dia menilai, selama partainya memunculkan calon yang memiliki kemampuan, keilmuan, dan pengalaman maka berhak berkompetisi sebagai kepala daerah. Hal itu terlepas sosok politis yang dekat dengan calon tersebut.
"Selama seseorang muncul di ruang politik tidak dipaksakan dan tidak memaksakan diri, memang memiliki latar belakang keilmuan, memiliki basis intelektual, dan kemudian memiliki pengalaman empirik dalam menangani berbagai permasalahan dan juga memiliki pengetahuan tentang penyelenggaraan pemerintahan birokrasi tentu itu bisa kita katakan bukan politik dinasti," imbuhnya.
"Kalau kita di PKS memang punya prinsip kami bukan kader terbaik tapi kami kader terlatih jadi memang kita dibiasakan melatih diri membangun kepantasan untuk ditugaskan dimanapun kita berada dalam berbagai peran," lanjut Netty yang juga menjabat Ketua P2TP2A itu.
Nama Netty diusulkan DPW PKS Jabar bersama Ahmad Syaikhu ke DPP PKS. Hanya saja keputusan nama siapa yang bakal dimunculkan untuk ikut pada kotestansi politik pada 2018 nanti tergantung DPP PKS dan partai koalisi.
Sementara itu, terkait kemunculan nama Netty dalam bursa calon PKS di Pilgub Jabar, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar tidak mempersoalkan.
"Semuanya masih cair, ini masih wacana-wacana, belum ada satupun bentuk keputusan DPP," kata pria yang akrab disapa Demiz ini di Gedung Sate.
Selain Netty yang merupakan istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ini, PKS Jabar sendiri mengusulkan nama pimpinannya Ahmad Syaikhu. Usulan itu sudah dimasukkan ke meja DPP PKS untuk kembali digodok.
Menurut dia, meski partai berbasis Islam itu sudah menelurkan nama, namun partai tersebut tidak bisa memutuskan sendiri karena masih butuh koalisi dengan partai lain. Sebab PKS tidak bisa mengusung calonnya sendiri dan harus berkoalisi.
"Harus realistis, bagaimana partai koalisi melihat individu yang ditawarkan. Jangan-jangan saya juga enggak kepilih kan?," jawabnya.
Demiz mengaku pihaknya belum bisa memberi komentar jauh jika dirinya disandingkan dengan Netty Heryawan. Hanya saja jika keputusan DPP memutuskan menyandingkan, itu tidak jadi masalah.
"Semua enggak ada masalah (jika disandingkan dengan Netty). Tapi harus ada hitungan rasional koalisi," tuturnya.
Pihaknya saat ini terus menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai seperti Gerindra, PKS, PBB dan Demokrat. Menurut dia, meski komunikasi ini berjalan, namun dirinya belum bisa memastikan keputusan DPP akan seperti apa.
"Semuanya masih cair, dengan Demokrat saya bicara banyak hal. Soal calon-calon juga dibicarakan," ujarnya.