Emil optimis pencak silat jadi warisan budaya dunia tak benda Unesco
Bandung.merdeka.com - Rombongan tim pencak silat Indonesia telah tampil di markas Unesco yang berada di Kota Paris, Perancis pada 9 Mei 2017 lalu. Penampilan pencak silat ini menjadi salah satu penilaian bagi Unesco untuk menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia (Intangible Worlds Heritage).
Rombongan pencak silat asal Indonesia dipimpin oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil ini pun melakukan presentasi terkait asal usul pencak silat di hadapan para juri Unesco.
Emil mengaku optimis, pencak silat dapat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia (Intangible Worlds Heritage) oleh Unesco.
"Saya sangat optimis, karena kunci argumentasinya sangat kuat. Nanti duta besar kita di Unesco, Pak Fauzi juga akan melobi terus menerus. Kekuatan kita dalam melestarikan budaya biasanya kelemahannya di lobi. Jadi saya posisinya disitu bukan sebagai Wali Kota Bandung tetapi sebagai warga Indonesia yang diminta melobi lah dengan kapasitas. Jadi saya sangat optimis InsyaAllah masuk ke dalam Unesco Intangible world heritage," ujar Emil kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (16/5).
Optimisme Emil bukan tanpa alasan. Dia mengungkapkan, saat pertunjukan pencak silat di markas Unesco, seluruh kursi di gedung pertunjukan terisi penuh oleh para penonton. Dalam pertunjukan tersebut juga dihadiri oleh seluruh duta besar Unesco dari seluruh dunia.
"Ini jarang-jarang ada kegiatan yang bikin satu gedung 1000 orang hadir di sana dan disaksikan oleh para duta besar Unesco seluruh dunia. Jadi cara memenangkannya juga harus didukung oleh negara lain. Itu tugas duta besar Unesco melobi duta besar negara lain untuk mendukung kita. Makanya dari Bandung membuka teorinya, sejarahnya, lobinya nanti pa dubes akan melobi masing masing," katanya.
Selain menampilkan pencak silat, rombongan juga menggelar workshop pencak silat untuk masyarakat Prancis. Tujuannya untuk memopulerkan pencak silat di mata internasional. "Karena ternyata di sana ada padepokan silat yang anggotanya orang-orang Prancis," ucap Emil.
Lebih lanjut Emil mengatakan, selanjutnya pihaknya tinggal menunggu pengumuman dari pihak Unesco untuk mengetahui masuk tidaknya pencak silat sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Pengumuman rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun 2018
"Nah setelah presentasi Unesco akan memproses. Nanti pengumumannya insyalllah di akhir 2018 atau di awal 2019, karena butuh beberapa kali," ujarnya.