SDL 2017 jadi ajang cari ide kreatif yang berbeda
Bandung.merdeka.com - Socio Digi Leader (SDL) 2017 kembali digelar. Ajang pencarian ide kreatif ini sukses menyedot animo massa. Nampak dari banyaknya peserta yang ikut dalam gelaran dari Human Capital Management (HCM) PT Telkom itu.
Widyaiswara II Leadership Group of Leadership Center Telkom Corporate University, Yuddi Aryadi, mengatakan SDL 2017 digelar lebih besar dari tahun sebelumnya untuk mencari ide terobosan sosial hingga ke luar negeri.
"Soalnya kompetisi ide tak sebatas solusi berbasis aplikasi digital seperti tahun lalu. Makanya kami selenggarakan lebih besar dengan meluas ke bidang hukum, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, pariwisata, dan banyak lagi. Semua problematika Indonesia kita fasilitasikan solusinya, yang penting memecahkan masalah dan aplikatif," kata Yuddi kepada Merdeka Bandung, Sabtu (13/5).
Kompetisi akan lebih besar karena peserta yang diundang adalah mahasiswa aktif atau fresh graduate se-Indonesia usia maksimal 27 tahun, baik dari 34 provinsi Indonesia hingga mahasiswa luar negeri di seluruh dunia.
Australia dan Singapura menjadi dua target utama aktivasi program, selain di dalam negeri yang tahun lalu ada dari seluruh provinsi, sehingga target proposal peserta tahun ini minimal 500 buah atau naik 100 persen dari jumlah proposal tahun lalu.
"Kami akan road show ke kampus di Singapura, Sydney dan Melbourne dalam beberapa waktu ke depan. Akan kami ajak mahasiswa asing berpartisipasi sekaligus juga mahasiswa Indonesia yang ada di sana ikut SDL guna memberi ide pembangunan Indonesia lebih baik," ujarnya.
Launching kegiatan sendiri akan digelar di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Senin (15/5) besok, langsung oleh Direktur HCM PT Telkom Herdy Harman. Tahun lalu, pembukaan dilakukan di Ubud, Bali, namun khusus tahun ini aktivitas di Bali hanya dilakukan saat bootcamp pada 25 peserta hasil seleksi pada Juli mendatang.
Yuddi melanjutkan, insentif pemenang yang tetap menarik seperti SDL 2016, ditawarkan pihaknya kepada tiap tim yang terdiri atas tiga orang tersebut. Yang utama adalah kesempatan direkrut menjadi karyawan BUMN teknologi informasi tersebut.
"Tahun lalu kami rekrut 16 peserta jadi karyawan Telkom. Tahun ini tak ada target. Tapi yang berkualitas akan kami tawarkan, tapi mereka pun berhak tidak mengambil lowongan tersebut," katanya.
Selain jadi karyawan, insentif lain adalah uang tunai, bantuan beasiswa kuliah, serta studi banding ke sejumlah lokasi di luar negeri seperti tahun lalu ke Singapura, Hongkong, dan Silicon Valley, Amerika Serikat.
Selain itu, peserta pun bisa disalurkan menjadi inkubator program Indigo Creative Nation dan atau MDI (Metra Digital Investama) untuk bidang aplikasi serta ke Divisi Community Developement Center bagi aplikan bidang non aplikasi.
Adapun mekanisme lomba akan diawali dengan pengiriman video singkat tentang ide terobosan sosial yang diberikan maksimal tanggal 30 Juni nanti. Setelah itu, akan dipilih 50 terbaik dan dikerucutkan jadi 25 peserta untuk ikut bootcamp di Bali.
"Dari 25 peserta, akhirnya dipilih 10 peserta babak final. Sama seperti tahun lalu, rencananya mereka akan dikompetisikan dalam format variety show di televisi nasional dengan pengumuman pemenang utama dilakukan 14 September 2017," ujarnya.