Gerakan lilin kedamaian ribuan warga Bandung di depan Gedung Sate


Gerakan lilin kedamaian di Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - ‎Ribuan warga Bandung berbondong-bondong menyemut di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Warga yang kompak membawa lilin mengusung pesan kedamaian untuk negara Indonesia.
Massa itu mulai berdatangan pada Sabtu (13/5) mulai pukul 17.30 WIB. Mereka terus memadati depan kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan tersebut. Kendaraan tak dapat melintas di area tersebut. Pantauan merdeka.com pukul 18.00 WIB, warga mulai menyalakan lilin beralaskan air kemasan gelas.
Massa yang memenuhi kawasan tersebut dikomandoi seorang pria dari mobil bak terbuka. Di awal kegiatan, ribuan warga menyanyikan lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, dan Halo-halo Bandung. Pesan-pesan perdamaian disampaikan melalui beberapa poster, misalnya 'Save NKRI'.
Koordinator Lapangan kegiatan tersebut, Tobing Jr mengatakan, kegiatan itu digelar atas dasar keprihatinan masalah sosial dan politik di Tanah Air. Dengan gerakan-gerakan sosial inilah pihaknya ingin menunjukkan bahwa masih ada yang peduli dengan Indonesia.
"Karena kita tahu ada usaha memecah belah bangsa, disintegrasi upaya pingin menunjukkan agamanya lebih dari agama lain, menunjukkan sukunya lebih dari suku yang lain. Kita prihatin," kata Tobing di sela aksinya.
Menyoal aksi di daerah lain yang merujuk pada kasus Ahok, Tobing menyatakan bahwa aksinya bukanlah mendukung pada perorangan. "Kalau di beberapa kota lain kan ada pro Ahok, kita enggak, kita enggak begitu. Ini karena kita masih peduli bangsa ini," terangnya. Kehadiran peserta aksi menurutnya berasal dari lintas agama.
Aksi damai itu kemudian sekitar pukul 18.30 WIB mulai ditinggalkan pesertanya. Namun beberapa orang masih ada yang bertahan. Pantauan merdeka.com, massa mulai dibubarkan kepolisian sejak pukul 19.00 WIB‎. Pembubaran dilakukan secara preventif oleh kepolisian dengan meniupkan peluit.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo menjelaskan, masa aksi terpaksa dibubarkan karena melewati batas waktu dari pemberitahuan. "Dari pemberitahuan, mereka menyampaikan aspirasi sampai pukul 18:30. Karena sudah melewati batas, maka dari Polrestabes mengimbau untuk pulang," kata Hendro di lokasi.
Pembubaran tersebut berjalan dengan tertib tanpa ada perlawanan maupun gesekan. Mereka perlahan mulai membubarkan diri.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak