Tak cuma pelayanan, Posyandu di Bandung diminta terus lahirkan inovasi

user
Mohammad Taufik 09 Mei 2017, 19:08 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Keberadaan Posyandu memiliki peran strategis di masyarakat. Bukan hanya aspek pelayanan saja yang harus diberikan Posyandu, tetapi harus memiliki inovasi serta kontribusi yang menjadi ciri Posyandu mandiri

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto saat membuka sekaligus memberikan Arahan pada acara Revitalisasi Posyandu di Aula Kantor KNPI Jabar Jalan Sukarno-Hatta Kota Bandung, Selasa (9/5).

"Bukan hanya pelayanan yang baik saja, namun Posyandu mandiri yang multifungsi dan punya inovasi serta kontribusi ini menjadi ciri Posyandu mandiri," ujar Yossi.

Tak hanya itu pelayanan kesehatan yang baik di Posyandu kecamatan serta kelurahan harus menjadi representasi yang lebih baik dibandingkan dengan daerah.

"Posyandu di kelurahan atau kecamatan menjadi ujung tombak pelayanan di keluarahan dan kecamatan harus lebih baik menuju visi kita, yakni Bandung sehat di tahun 2020," katanya.

Pria berkacamata tersebut mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh Muspika di Kecamatan Kiaracondong yang telah berinovasi melahirkan program-program yang dapat mempercepat Bandung sehat di tahun 2020, yakni program Barata (Bersama Remaja Mengatasi Masalah Balita).

"Program Barata yang diusung di Kecamatan Kiaracondong merupakan program yang baik dan tentunya harus kita apresiasi, dimana program ini menumbuh kembangkan kepedulian remaja pada Posyandu yang selama ini mayoritas identik dengan ibu-ibu," ujarnya.

Program Barata merupakan inovasi program Posyandu Kecamatan Kiaracondong yang melibatkan sosialisasi kesehatan balita melalui pelatihan yang diikuti remaja untuk kemudian disosialisasikan kepada masyarakat.

Selain program Barata, inovasi di Posyandu kini telah diusung dan dijalankan di beberapa Posyandu di Kota Bandung, antara lain berupa aplikasi e-posyandu (posyandu elektronik) yang bisa dilihat melalui Bandung Command Center (BCC). Aplikasi tersebut bisa diterapkan di seluruh kewilayahan terkait data balita dan bayi termasuk data ibu hamil.

Kredit

Bagikan