Hadiri peringatan Hari Kuningan Umat Hindu, Emil sampaikan toleransi

user
Farah Fuadona 16 April 2017, 15:26 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa dalam kehidupan bernegara harus menjaga kesatuan negara Indonesia dan bertoleransi dalam beragama. Sebab Republik Indonesia memiliki bermacam-macam suku, ras dan agama.

Hal tersebut disampaikan Ridwan saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Suci Kuningan Umat Hindu di Pura Wira Satya Dharma Yon Zipur 9, Sabtu (15/4) malam.

“Saya sudah berkomitmen untuk selalu menjaga kesatuan negara Indonesia. Melalui peringatan hari Kuningan ini Saya ingin menyampaikan pentingnya toleransi beragama. Kita hidup di Negara yang bermacam-macam suku, ras dan agama,” ujarnya dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, setiap manusia ditakdirkan mempunyai identitas. Namun, identitas tersebut bukanlah untuk alat menyekat, menjelekan dan merendahkan identitas lainnya.

“Kita semua mempunyai identitas, sebagai mahluk hidup kita ditakdirkan memiliki identitas. Identitas saya dilahirkan sebagai orang Islam, dan ada juga yang diberikan identitas sebagai umat Kristiani, umat Hindu dan umat Budha. Namun semua itu bukan menjadi penyekat kita dalam berkehidupan di dunia ini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Emil pun menitipkan pesan kepada Umat Hindu yang merayakan Hari Kuningan untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi beragama.

" Saya harap Umat Hindu meskipun Minoritas tetap menjaga keutuhan NKRI dengan tidak membeda membedakan dan saling menghargai orang lain," kata Emil.

Menurutnya, semua manusia adalah saudara, meski berbeda keyakinan dalam beragama. Semua itu harus disikapi dengan nilai toleransi yang tinggi.

“Jika tidak bisa bersaudara dalam keimanan, tetaplah bersaudara dalam kemanusiaan. Kutipan ini menjadi dasar saya dalam bertoleransi," ujarnya.

Pemkot Bandung sendiri rencananya bakal membangun tambahan pura untuk umat Hindu di Kota Bandung serta tambahan dukungan dana rutin untuk kegiatan keagamaan. Hal ini sebelumnya disosialisakan Ridwan Kamil setelah sebelumnya mengadakan pertemuan dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) beberapa waktu yang lalu.

Kredit

Bagikan