Pemkot akan bangun skate park berkelas internasional di Gedebage


Ridwan Kamil tinjau lahan calon lokasi skate park Bandung
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung berencana membangun skate park berkelas internasional di kawasan Rancanumpang, Kecamatan Gede Bage, tahun ini. Skate park berkelas internasional tersebut disebut-sebut akan melebihi The Amplitude skate park Bali.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, skate park ini akan dibangun di atas lahan seluas 4000 meter persegi.
"Kami ingin kerja sama membangun Bandung internasional skate park. Tanahnya sekitar 4000-5000 meter di daerah Cimencrang yang memang berdekatan dengan zona (stadion) Gelora Bandung Lautan Api," ujar Ridwan saat meninjau lahan yang akan dijadikan skatepark di Rancanumpang, Jumat (14/4).
Menurut Emil, skate park yang akan dibangun tersebut berada di atas lahan milik Pemkot Bandung. Emil menyebut bahwa skate park tersebut merupakan hadiah Pemkot Bandung untuk anak-anak muda Bandung yang ingin memiliki
skate park berkelas internasional.
"Karena yang terbaik kan sekarang ada di Bali secara kualitas, mudah-mudahan kami nanti punya yang lebih baik dan besar dari Bali. Sehingga tempat ini tidak hanya urusan skate park tapi ada digabung dengan namanya distro anak muda Bandung dan ada sekolah serta ada panggung untuk kegiatan musik. Ini agar punya prestasi juga tempat salurkan olahraga," kata Emil.
Adapun untuk sumber pembiayaannya sendiri, lanjut Emil, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak swasta. Ditargetkan pembangunannya dimulai tahun ini.
"Nanti biaya kemungkinan 100 persen swasta berapa nilainya belum kami hitung karena baru disurvei sekarang. Daripada lahannya tidak termanfaatkan secara tata ruang kan ini menjadi kota baru dengan segala fasilitas. Pembuatannya selama setahun, dua bulan kita mulai perizinan dan lain lain," ungkapnya.
Disinggung terkait dampak dari pembangunan yang akan membuat lahan persawahan di Bandung semakin sempit, Emil menampik hal tersebut. Menurut dia lahan yang berada di kawasan Bandung Teknopolis tersebut secara peruntukan sudah tidak memungkinkan memiliki lahan persawahan.
"Sawah akan kami arahkan ke timur lagi sebagai sawah abadi ini juga kan tanah pemkot yang digarap warga setempat. Kalau bicara sempit tidak sempit semua di Kota Bandung dulunya sawah," ujarnya.
Emil menambahkan, "Jadi jangan dinegatifkan seolah olah kalau sawah hilang. Dulu juga semua tempat tinggal adalah persawahan perlebakan dan lainnya. Itulah kenapa tata ruang dibuat secara proporsional dimana lokasi persawahan yang tidak terganggu permukiman dan yang harusnya dikonversi karena metropolitan. Bandung bukan kota pangan. Jadi sawah abadi ke arah cibiru."
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak