Jokowi: Pemberian Makanan Tambahan balita ini investasi jangka panjang


Presiden Jokowi di Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Selain membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Presiden Jokowi juga mensosialisasikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian makanan tambahan ini khusus bagi ibu hamil, balita dan anak-anak.
Jokowi mengungkapkan, makanan tambahan yang diberikan pemerintah yakni berupa roti biskuit. Makanan ini sengaja diberikan kepada ibu hamil, balita dan anak-anak untuk mencukupi kebutuhan gizi di samping makanan pokok.
"Roti biskuitnya seperti ini. Ini diberikan di mana-mana tidak hanya di Bandung saja. Di semua kota dan kabupaten. Untuk apa? Ini investasi jangka panjang," kata presiden di sela acara penyerahan PMT di Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (12/4).
"Nanemnya sekarang, panennya 30-40 tahun yang akan datang. Ibu hamil diisi dalam kandungan dirawat dengan baik, anak kita menjadi sehat. Komposisi gizinya sudah dihitung, komposisi gizinya tinggi," ujar Jokowi.
Di Kota Bandung sendiri ada 100 PMT yang diberikan untuk ibu hamil, 100 untuk balita, dan 100 untuk anak-anak.
"Untuk ibu hamil 1-3 bulan cukup 2 keping per hari, 4-9 bulan hanya 3 keping per hari. Ini cukup, roti biskuitnya banyak, tapi tetap ditimbang di posyandu dan puskesmas," katanya.
Berbeda dengan ibu hamil, biskuit untuk para balita pun memiliki takarannya. Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan dalam mengonsumsi makanan tambahan tersebut.
"Ini komposisi gizinya tinggi. Jadi 6-11 bulan hanya 8 keping per hari. Yang 1-5 tahun, 12 keping. Ini diatur betul jangan sampai anaknya terlalu kurus, kayak saya waktu kecil. Sekarang juga masih kurus," ucap Jokowi yang langsung disambut tawa riuh hadirin.
Presiden pun kembali menegaskan, jika tujuan pemberian beragam bantuan dari pemerintah kepada masyarakat ini sebagai investasi bangsa. Anak-anak khususnya, diberi makanan bergizi agar menjadi anak sehat.
"Kenapa ada Kartu Indonesia Pintar, pemberian makanan tambahan? Saya ingin agar bangsa kita bisa bersaing dengan bangsa lain. Makin ke sana persingan menjadi ketat," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Persaingan antar negara semakin ketat, jadi harus dibekali dari sekarang gizinya baik, anaknya sehat dalam kompetisi akan memenangkan. Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi. Jadi gunanya makanan tambahan itu investasi ke depan. Nanemnya sekarang, panennya 20 atau 30 tahun yang akan datang."
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak