Kapolri Jenderal Tito berikan kuliah umum tentang Kebhinekaan di ITB

user
Mohammad Taufik 08 Maret 2017, 12:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Rabu (8/3). Tito menyampaikan kuliah umum bertema 'Tantangan Kebhinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi'.

Mengawali paparannya, Tito menyebut bahwa kebhinekaan menjadi salah satu hal sangat penting. Menurut dia, bangsa Indonesia merupakan negara yang sangat unik karena memiliki banyak keberagaman, mulai dari suku, adat istiadat, ras dan agama.

"Tidak ada bangsa di dunia yang memiliki sedemikian banyak diversity (keberagaman). Mulai perbedaan suku, segenap adat istiadat, budaya, bahasa dan lain-lain. Kemudian banyak agama-agama yang dipraktikkan dan dipeluk oleh bangsa Indonesia," ujar Tito di hadapan civitas akademika ITB.

Tito mengatakan, salah satu keunikan Indonesia, meski Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, namun di beberapa wilayah agama Islam bukan mayoritas. Dia mencontohkan seperti di Bali yang mayoritasnya beragama Hindu. Begitu juga di Papua yang beragama Nasrani.

Menurut dia kondisi ini berbeda seperti di negara Malaysia dimana agama Islamnya merupakan agama mayoritas di semua wilayah. Begitu juga di Arab Saudi yang merupakan negara yang homogen.

"Beda dengan bangsa kita, belum lagi perbedaan keturunan ras Arab, Eropa, India ada keturunan Tionghoa. Tapi semua itu terekat dalam ikatan kesatuan. Maka disebut Bhineka Tunggal Ika," katanya.

Tito mengungkapkan, keberagaman merupakan sebuah kekuatan bahwa perbedaan suku, agama, perbedaan ras itu menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Dia menekankan bahwa keberagaman bukan sesuatu yang terjadi secara alami tetapi dikelola oleh pemerintah dan masyarakatnya.

"Saya mengajak jangan menganggap bahwa kebhinekaan itu hal yang terjadi secara alami, tetapi ini dikelola dan harus terus dikelola oleh generasi bangsa ke depan. Kalau kita tidak berusaha mengelola menganggap begitu begitu saja maka di tengah gejolak dinamika yamg terjadi dan di tengah dunia yang terus berubah ini justru menjadi potensi kerawanan perpecahan," katanya.

Kedatangan Tito ke ITB didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. Kedatangan Tito disambut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna Iskandar.

Kredit

Bagikan