Danau retensi senilai Rp 10 miliar segera dibangun di Sarimas
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan segera membangun danau retensi pada tahun ini. Titik pertama yang akan dibangun yakni berada di Kelurahan Sarimas.
"Kolam retensi di Perumahan Sarimas itu untuk menahan banjir yang termasuk ke aliran Sungai Cikiley. Banjir itu karena permukaan aliran Sungai Cikiley cukup tinggi," kata Staf Bidang Perencanaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Yudi Gumelar dalam acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (7/2).
Menurut dia, kolam retensi akan menjadi solusi agar air yang bermuara di Sarimas bisa ditahan untuk kemudian dialirkan kembali ke sungai yang terhubung. Kapasitas kolam ini didesain bervolume 6000 meter kubik dan akan dibangun dalam jangka 5 bulan.
Yudi mengungkapkan, untuk sumber pembiayaan pembangunan danau retensi ini sepenuhnya akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017. Anggaran yang dikeluarkan untuk proyek ini yakni sebesar Rp 10 miliar.
"Proyek ini rencananya akan dimulai pada awal Mei tahun ini," katanya.
Sembari menunggu dimulainya proyek tersebut, kata Yudi, untuk mengatasi banjir di wilayah Sarimas pihaknya mengandalkan peralatan pompa portable. Jika terjadi banjir, Unit Reaksi Cepat (URC) Katak akan langsung bertindak mengamankan wilayah dengan pompa berkapasitas 0,5 meter kubik per detik.
Secara keseluruhan, kata Yudi, saat ini terdapat 160 orang yang tergabung di URC Kota Bandung. Mereka akan bertugas selama 24 jam dan bersiaga jika sewaktu-waktu terjadi banjir atau peristiwa lainnya, seperti tanah longsor maupun kirmir yang rusak.
Yudi menambahkan, selain di Sarimas, danau retensi juga akan dibangun di empat wilayah lainnya, seperti Sirnaraga, Bima, Babakan Jeruk dan Gedebage.