Nilai ekspor Jawa Barat awal 2017 capai USD 2,30 miliar
Bandung.merdeka.com - Kepala Bidang Statistik Distribusi Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, Dudung Supriyadi mengatakan nilai ekspor Jawa Barat pada Januari 2017 lalu mencapai USD 2,30 miliar. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya, USD 2,29 miliar.
Kenaikan utamanya disebabkan ekspor migas yang naik sebesar 199,87 persen dari USD 11,70 juta menjadi USD 35,08 juta. Sedangkan ekspor non migas turun sebesar 0,96 persen dari USD 2,28 miliar menjadi USD 2,26 miliar.
"Dilihat dari struktur ekspor Jawa Barat Januari 2017 ini, peranan ekspor non-migas mendominasi dengan kontribusi sebesar 98,47 persen terhadap total nilai ekspor dan ekspor migas hanya berperan sekitar 1,53 persen," ujar Dudung kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.
Secara year on year, rentang Januari 2016 terhadap Januari 2017, nilai ekspor non migas mencapai titik terendah pada Juli 2016 senilai USD 1,52 miliar, sedangkan ekspor tertinggi tercatat pada Juni 2016 dengan nilai USD 2,43 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor migas terendah sebesar USD 10,53 juta terjadi pada November 2016 dan tertinggi senilai USD 72,37 juta terjadi pada Maret 2016.
"Untuk nilai ekspor 10 golongan barang utama Januari 2017 tercatat senilai USD 1,66 miliar, naik 0,84 persen dibanding Desember 2016. Meskipun secara umum naik, dimana terdapat lima kelompok barang yang mengalami kenaikan, yaitu kelompok staf buatan, kendaraan dan bagiannya, mesin mesin atau pesawat mekanik, pakaian jadi bukan rajutan, dan kertas atau karton," ujarnya.
Pangsa pasar terbesar ekspor non-migas Jawa Barat pada Januari 2017 masih tetap ke Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand masing-masing senilai USD 440,19 juta, USD 230,95 juta dan USD 172,89 juta dengan peranan ketiganya mencapai 37,33 persen.