Ternyata apartemen di Sydney laris oleh warga Asia
Bandung.merdeka.com - GM Strategic and Corporate Communication Indonesia Crown International Holdings Group, Bagus Sukmana mengatakan, pasar apartemen di Australia khususnya sydney nyatanya laris manis dibeli oleh investor asal Asia, salah satu konsumen terbanyaknya adalah Indonesia.
Memiliki apartemen di Sydney, lanjutnya, masih menjadi primadona dibandingkan rumah tapak bagi para investor. Di tengah investasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah, pertumbuhan dan komersial yang cepat, pemerintahan yang stabil dan ekonomi, Sydney telah menjadi tujuan favorit bagi investor luar yang mencari keuntungan kuat.
"Masyarakat kelas menengah atas di Asia khususnya Indonesia sekarang memilih investasi yang menguntungkan di luar negeri, salah satunya ya di Sydney yang memang pasarnya menjanjikan," ujar Bagus kepada Merdeka Bandung saat ditemui di The Luxton, belum lama ini.
Meskipun tingkat pertumbuhan masih akan lebih rendah dari 19 persen yanh pernah dicapai oleh Sydney pada pertengahan tahun 2015, SQM Research yang merupakan salah satu analis properti paling berpengalaman di Australia, meramalkan pertumbuhan harga untuk tahun 2017 antara 11 hingga 16 persen di Sydney dan 10 hingga 15 persen.
Sementara itu, SQM Research juga memprediksi tingkat pertumbuhan biaya sewa di Sydney akan mengakamu pertumbuhan sebesar 4 persen dan Melbourne mencapai 3 persen pada tahun 2017. Australia juga diperkirakan untuk tetap menjadi primadona tujuan investasi dikawasan Asia.
"Bukan lagi rahasia bahwa nilai perumahan dan apartemen di Sydney telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, apartemen cenderung berada disisi yanh lebih terjangkau, yang memberikan investor properti titik masuk lebih rendah ke pasar," ujarnya.