Wakil Wali Kota Bandung luncurkan Program Bantuan Pangan Non Tunai

user
Mohammad Taufik 23 Februari 2017, 14:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial meluncurkan program Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun anggaran 2017 di Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Selasa (23/2). Program yang digagas oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial ini untuk memudahkan penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin berbentuk transaksi non kas.

Program ini terlaksanakan atas kerja sama Pemkot Bandung bersama Bulog Kota Bandung, BNI yang didukung oleh Kementerian Sosial.

Oded mengatakan, awalnya program ini memberikan sembako berupa beras kepada masyarakat melalui mekanisme pemberian voucher secara manual. Namun sekarang, mekanisme diubah dengan pemberian E-voucher melalui kartu. Sehingga masyarakat dapat berbelanja sembako secara langsung ke E-Warong (warung gotong royong).

"Dulu kita langsung memberikan beras kepada masyarakat, namun sekarang memakai kartu yang disebut E-voucher yang dapat dibelanjakan sembako lainnya ke E-Warong," ujar Oded.

Oded berharap program ini akan memajukan perekonomian masyarakat kecil dan memudahkan masyarakat kecil untuk mendapatkan sembako murah. Sehingga tidak ada lagi masalah kekurangan pangan di Kota Bandung.

Menurut dia, saat ini tercatata ada 63.262 kepala keluarga yang mendapatkan E-Voucher tersebut. Setiap kepala keluarga mendapatkan saldo senilai Rp 110.000 yang kemudian dapat ditukarkan menjadi sembako murah.

"Saya harap semua masyarakat dapat menggunakan program ini, melalui E-warong semuanya akan meringankan beban masyarakat miskin. Dan dapat memajukan perekonomian masyarakat Kota Bandung," katanya.

Di tempat sama, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono menambahkan, untuk penyaluran bantuan sengaja dilakukan melalui mekanisme nontunai untuk mencegah penyimpangan, serta memastikan penyaluran bantuan efektif dan efisien. Dalam pengadaan E-voucher ini Pemkot Bandung bekerja sama dengan Bank.

"Jadi orang miskin diberi kesempatan mengakses bank dan memberikan edukasi pendidikan ekonomi," katanya sambil menjelaskan jika keluarga penerima manfaat juga bisa membuka usaha melalui E- Warong.

"Warungnya kita bantu Rp 10 juta, modal usahanya KUB (Kelompok Usaha Bersama) Rp 20 juta. Sehingga E-warung miskin bisa ikut usaha. Satu E-warung bisa melayani 250 warga miskin. Bulog masukin barang ada harganya. Sehingga bisa dapat beras, gula, elpiji, pupuk bisa lainnya. Sehingga orang miskin bisa teredukasi," ujarnya.

Kredit

Bagikan