Pesan perdamaian media digaungkan dari Kota Bandung

user
Mohammad Taufik 22 Februari 2017, 13:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung dipilih menjadi tuan rumah Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan ke-5 OIC Broadcasting Regulation Authorities Forum (IBRAF). Dalam acara yang digelar di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, pesan perdamaian melalui media digaungkan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil didapuk langsung membacakan deklarasi 'Media for World Harmony' yang berisikan lima butir di hadapan 40 perwakilan negara badan para regulasi media yang hadir.

Berikut isi dari lima butir deklarasi 'Media World Harmony' From Bandung to The World:

  1. Humanity : Humanity is a universal value that can become a foundation of world harmony. The media has become an important means of delivering humanitarian messages.
  2. Responsibility : The media is responsible for every message that it delivers because every message can have an impact, whether good or bad.
  3. Friendship : The media is a means to strengthen friendships, not the other way around.
  4. Enlightenment : Through the messages and news that they publish/broadcast, media should offer enlightenment, hope and positive values, and encourage people to be better.
  5. Harmony: The media safeguards values that promote harmony.

Dalam Bahasa Indonesia:

  1. Humanity : Kemanusiaan merupakan nilai universal yg menjadi landasan. Media menjadi sarana penting untuk mengabarkan pesan kemanusiaan.
  2. Responsibility : Media bertanggung jawab atas setiap pesan yang disampaikan, karena setiap pesan dapat menimbulkan akibat; baik maupun buruk.
  3. Friendship : Media adalah alat untuk mempererat rasa persaudaraan, bukan sebaliknya.
  4. Enlightment : Melalui pesan dan kabar yang disiarkan, media seyogyanya memberikan pencerahan, harapan, nilai-nilai positif dan mendorong orang menjadi lebih baik.
  5. Harmony : Media menjaga nilai-nilai untuk mewujudkan keserasian, kerukunan dan keselarasan.

‎‎Dia berharap dengan deklarasi itu, landasan berpikir media bisa membawa keharmonisan dunia. "Hari ini media di dunia harus punya satu visi, dan tidak sendiri-sendiri. Karena ternyata berita di Indonesia dikonsumsi diluar, dan berita luar di konsumsi juga di Indonesia. Ada perang informasi, ideologi yang lintas batas, nah di sini (IBRAF) harus memberikan dampak positif," ujarnya.

Konferensi tersebut secara resmi dibuka oleh Menkominfo Rudiantara dengan memukul gong. Hadir dalam kegiatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekjen IBRAF Hamit Ersoy dan beberapa tokoh-tokoh broadcasting dari Indonesia maupun dunia, serta delegasi ketua regulator penyiaran dan akademisi.

Kredit

Bagikan