Resmikan trotoar di Dago, Emil kenang masa kecil saat kehilangan uang
Bandung.merdeka.com - Meresmikan trotoar di Jalan Ir. H. Djuanda atau lebih dikenal dengan nama Dago dalam gelaran Car Free Day (CFD) Dago, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku teringat masa kecil saat kehilangan uang untuk ongkos pulang dan harus berjalan kaki menyusuri Jalan Dago.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, butuh waktu 39 tahun untuk akhirnya bisa melihat trotoar di Jalan Dago ini tertata dengan rapih. Pengalamannya saat kecil itu membuatnya bangga karena kini ia bisa membangun trotoar di jalan yang penuh kenangan menjadi nyaman dan ramah bagi pejalan kaki.
"Dulu saat masih SD usia saya tujuh tahun pernah hilang uang buat ongkos pulang, terpaksa harus jalan kaki. Saya jalan kaki dari Jalan Merdeka SD Banjarsari tempat saya sekolah dulu ke Dago Timur di atas sana, Alhamdulillah sampai," ujar Emil kepada wartawan, Minggu (19/2).
Emil mengaku, desain trotoar di Jalan Dago ini tak hanya bersahabat bagi anak-anak, serta mereka yang sudah lanjut usia, namun juga bagi para penyandang disabilitas. Sehingga para penyandang disabilitas yang berjalan di atas trotoar Jalan Dago akan merasa nyaman.
"Saya meresmikan trotoar di Jalan Ir. H. Djuanda ini karena paling panjang, paling istimewa. Juga menunjukkan bahwa ini contoh dari trotoar yang bagus karena pedestrian lebar, buat ruang ekologi juga memadai, kemudian sarana disabilitas sesuai dengan standar ya ini kan juga disaksikan oleh para tuna netra," katanya.
Trotoar di Jalan Ir. H. Juanda merupakan satu dari sekian banyak trotoar yang akan dibenahi. Rencananya, setiap tahun akan dibenahi 15 hingga 20 trotoar di berbagai lokasi. Jumlah tersebut terbilang sedikit karena terbentur masalah pendanaan.