Aher minta semua pihak menjaga keamanan bersama

user
Farah Fuadona 13 Januari 2017, 16:26 WIB
untitled

Kesbangpol Jabar minta semua pihak menjaga keamanan : Mari sama sama jaga kondusifitas Jabar
Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat mengimbau kepada seluruh ormas/LSM untuk tetap menjaga keamanan di seluruh wilayah Jawa Barat. Insiden kericuhan yang yang terjadi pasca pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mapolda Jabar kemarin, jangan sampai berbuntut panjang menjalar ke daerah lain.

"Mari kita menjaga kondusifitas keamanan di Jawa Barat. Kita semua sama-sama mencintai negeri ini dan tidak mungkin ada satu niat pun dari kita menjadi perusuh di dalam negeri kita sendiri," ujar Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, Yaya Sunarya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/1).

Yaya mengaku menyayangkan adanya insiden yang terjadi kemarin. Menurut dia hal tersebut tidak sepatutnya terjadi di wilayah Jabar yang masyarakatnya dikenal santun dan ramah.

Yaya meminta semua elemen masyarakat untuk ikut membantu terciptanya keamanan di wilayah Jabar. Terlebih lagi  keadaan di Jabar sangat berpengaruh terhadap stabilitas nasional.

"Sebagai anak bangsa, mari kita seluruh elemen tokoh agama, ormas/LSM, apapun itu untuk sama sama menjaga keamanan Provinsi Jabar," ujarnya.

Yaya menyebut, insiden yang terjadi kemarin seharusnya menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang. "Apa yang sudah terjadi kemarin saya kira menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Apalagi sesama umat Islam," katanya.

Di Bakesbangpol, Yaya mengaku pihaknya terus melakukan pembinaan dan pengawasan keberadaan ormas di Jawa Barat. Apalagi jumlah ormas/LSM di Jabar tergolong sangat banyak yakni sekitar 1300 ormas. "Pembinaan dan pengawasan terus kita lakukan. Apalagi organisasi masyarakat atau LSM sesuai fungsi dan tugasnya kan sebagai penyeimbang atau kontrol sosial terhadap segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Serta sebagai mitra kerja pemerintah dan masyarakat," ujar Yaya.

Hal yang sama juga diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Ia meminta seluruh pimpinan organisasi masyarakat di wilayahnya untuk bisa meredam massanya. Dia ingin Jabar tetap kondusif meski sempat adanya benturan dua massa di depan Mapolda Jabar kemarin.

Dua massa yang dimaksud Aher adalah ormas FPI dan GMBI, dimana keduanya sama-sama mengawal pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq dengan misi yang berbeda. "Kepada pimpinan ormas mohon menenangkan anggotanya. Saya meminta pimpinan menjaga komitmen kondusifitas Jawa Barat," kata Aher.

Dia juga meminta, semua pihak bisa menghargai proses hukum yang tengah dilakukan oleh penyidik Polda Jabar. Rizieq Shihab juga sebagai pihak terlapor sudah memenuhi panggilan kepolisian dengan status sebagai saksi.

"Biarkan proses hukum berjalan dengan semestinya. Yang memeriksa sesuai dengan aturan berlaku. Ini koridor kepatuhan hukum baik yang memeriksa maupun yang diperiksa. Tanpa rekayasa dan tanpa keberpihakan satu dan lainnya," ujarnya.

Untuk diketahui, buntut dari dua kubu yang berbeda pendapat ‎yakni FPI dan GMBI di depan Mapolda Jabar kemarin diduga merembet pada perusakan sejumlah markas GMBI di Jabar. Bahkan Jumat (13/1) dini hari tadi terjadi pembakaran Markas GMBI di Bogor. Diduga pemicunya adanya penusukan angota FPI saat berada di dekat Mapolda Jabar.

Kredit

Bagikan