Blak blakan Wali Kota Risma bangun sistem anti-korupsi di Surabaya


Risma di Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diundang menjadi salah satu pembicara dalam acara Workshop Anti Korupsi yang digelar PT Pos Indonesia (Persero) di Graha Pos Indonesia, Jalan Banda, Kota Bandung Rabu (11/1). Risma pun blak blakan mengenai upayanya membangun sistem pemerintahan yang bebas korupsi dan gratifikasi di Kota Surabaya.
Risma menuturkan, seluruh pelayanan publik di Surabaya telah menggunakan sistem elektronik, seiring dengan sistem smartcity yang telah dibangun. Sehingga tidak lagi menggunakan pola kovensional dengan adanya pertemuan tatap muka antara masyarakat dengan birokrat.
"Jadi yang saya lakukan, saya harus menciptakan suatu sistem dimana sistem itu semaksimal mungkin harus bisa menolak atau menangkal (korupsi). Karena dengan sistem itu layanan kami menggunakan sistem elektronik. Jadi mulai dari dasar, antrean rumah sakit, mulai apapun itu kita lakukan dengan sistem elektronik. Sehingga dengan demikian sudah tidak perlu lagi ketemu sama orang, sehingga itu memangkas adanya pungutan pungutan tadi," ujar Risma.
Dia mencontohkan, untuk mengurus akta kelahiran di Surabaya tidak perlu lagi datang ke kantor dinas. Tetapi cukup melalui aplikasi (mobile apps) di handphone. Begitu juga untuk mengurus perizinan, tidak perlu lagi datang ke kantor.
"Jadi mengurus akte kelahiran itu tidak perlu datang, cukup dengan mobile apps. Kemudian nanti tiga hari kemudian karena kertasnya itu tertentu, sehingga kita cetak kemudian dikirim melalui pos dan nanti datang (ke rumah). Tapi untuk surat izin enggak perlu datang sama sekali. Nanti izinnya kita kirim pake nomor telepon itu bisa dicetak sendiri," katanya.
Risma mengungkapkan, cara tersebut dinilai efektif untuk memberantas adanya pungutan-pungutan liar. Salah satu buktinya juga, dia menyebut Kota Surabaya menjadi kota paling berintegritas di Indonesia.
"Alhamdulillah sangat efektif. Relatif kita selalu enggak pernah keluar untuk nomor dua di KPK untuk integritas. Kalau di (Pulau) Jawa nomor satu, kalau di kota - kota besar kita nomor satu," katanya.
"Semua sudah menggunakan itu, makanya seluruh taman kami sudah free wifi, kemudian kita siapkan elektronik kios untuk daftar sekolah. Semua transparan enggak ada yang kita sembunyikan. Jadi antre rumah sakit sudah enggak ada, semua sudah pakai sistem itu (elektronik)," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak