Seorang korban kapal Zahro Express dimakamkan di Bandung

user
Farah Fuadona 02 Januari 2017, 11:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Masduki Mangkudisastra (75) korban tewas dalam peristiwa terbakarnya Kapal Zahro Express dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung. Pemakaman yang dilangsungkan Senin (2/1) pukul 08.00 WIB dihadiri ratusan saudara dan kerabat.

Suasana duka tampak menyelimuti prosesi pemakaman mendiang. Beberapa dari pihak keluarga tak kuasa menahan tangis, apalagi ketika jasad akan dimasukkan ke dalam liang lihat. Derai air mata terus bercucur, saat mereka mulai bergantian menaburkan bunga dan menyiramkan air ke permukaan tanah yang mengubur jasad Masduki.

Anak ketiga Masduki, Irfan Hadisiswanto (46) mengatakan, jasad Masduki tiba di rumah duka di Jalan Gambir Anom No.7 RT 3 RW 11, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung malam hari. Kemudian jasad dimakamkan pagi ini.

Menurutnya, TPU Cikutra dipilih lantaran itu sesuai pesanan mendiang sejak enam bulan lalu. Mendiang Masduki pernah berucap pada dirinya agar bisa dimakamkan di lokasi tersebut jika sudah meninggal.

"Enam bulan sebelumnya memang sudah pesan di sini. Kayanya sudah siap-siap sepertinya," ujar Irfan saat ditemui di lokasi.

Masduki diketahui merupakan salah satu korban tewas kapal wisata KM Zahro Ekpress yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu (1/1) kemarin. Masduki hendak bertolak liburan ke Pulau Tidung, bersama enam orang lainnya, yakni istrinya Otih Sugiati (69), Irna Winartin (anak Masduki dan Otih), Zainal Arifin (suami Irna), serta tiga anak Irna dan Zainal masing-masing Dinandra Arsy, Kiflano Hazman, dan Hasbi Adelio Ramadan. Untuk Otih sampai saat ini diduga telah meninggal dalam peristiwa tersebut. Tapi belum ada kepastian karena masih menunggu hasil otopsi di Jakarta.

Sementara Irna, Zainal, Dinandra, Kiflano, dan Adelio dalam kondisi selamat. Meski begitu, empat diantaranya kini dalam perawatan di Jakarta. Hanya Adelio yang tidak dirawat meski ada sejumlah luka dibeberapa bagian tubuhnya.

Keluarga kini masih menunggu kepastian Otih yang saat ini diduga dalam proses otopsi. Untuk kepentingan penyelidikan Irfan mengaku sudah dites DNA di RS Bhayangkara Polri.

"Mudah-mudahan dalam waktu cepat, hari Jumat ini dari pihak kepolisian sudah ada hasil identifikasi apakah betul itu ibu saya atau bukan," katanya.

Kredit

Bagikan