Ridwan Kamil: Budaya tak sebatas ekspresi, tetapi cara pandang manusia


Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menekankan bahwa masa depan budaya Kota Bandung tidak lagi fokus pada ranah ekspresi budaya saja. Lebih dari itu, Ridwan menerjemahkan budaya sebagai cara pandang manusia.
Hal itu dia ungkapkan saat menyampaikan orasi budaya pada acara Anugerah Budaya Kota Bandung 2016 di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka, Kamis (29/12) malam.
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, budaya semestinya tidak didangkalkan dengan diterjemahkan sebatas ekspresi yang dipertontonkan saja. Ia berharap, para pemikir budaya di Bandung juga harus mempertanyakan ke mana arah perkembangan budaya kota ini di masa mendatang.
"Budaya itu adalah cara pandang, way of life. Jadi kalau toiletnya jorok di terminal itulah way of life atau budaya kita. Kalau kita toleran atau tidak toleran itulah way of life kita. Apakah kita menghormati sejarah atau tidak, itu akan menjadi ciri way of life kita. Apakah orang Sunda ini punya semangat politik itu juga way of life. Apakah Sunda ini hanya melihat ke belakang mengagung-agungkan masa lalu tapi tidak punya cita-cita ke depan, jangan-jangan itu adalah budaya yang kita miliki saat ini," ujar Emil dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Oleh karena itu, ia telah membentuk tim penasihat budaya wali kota yang bertugas untuk memperdalam kajian yang akan mendasari kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perkembangan budaya. "Bukan semata-mata hanya di ujungnya, di ekspresinya," katanya.
Berdasarkan sejarahnya, kata Emil, Bandung ini adalah area pertemuan berbagai macam budaya. Sebagai kota baru yang didirikan pada masa kolonial, Bandung tumbuh dari tempat kosong menjadi kota metropolitan, tempat tinggal bagi orang-orang yang datang dari segala penjuru Indonesia.
"Dari dulunya Kota Bandung ini melting pot, persilangan dari berbagai macam budaya. Tidak ada yang asli di Bandung," ucapnya.
Demi mendukung gagasan tersebut, untuk tahun depan Pemerintah Kota Bandung telah menganggarkan dana lebih untuk memperkuat dimensi budaya di kota ini.
"Mulai 2017 kami akan memperkuat dimensi kebudayaan Kota Bandung. Anggaran akan kami perbesar. Kami bikin dua kelompok pekerjaan; (yang) satu namanya pemikiran budaya, di sinilah kami membutuhkan pemikir-pemikir besar tentang bagaimana cara hidup dan cara pandang orang Bandung. Bidang kedua namanya produk budaya," ujarnya.
Selain itu, pemerintah kota juga akan membangun pusat budaya Sunda di wilayah Kecamatan Cibiru. Tahun depan, pembangunan tersebut akan dimulai.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak