Jelang Pilkada serentak 2017, PAN Jabar ditinggal pimpinanya mundur
Bandung.merdeka.com - Tiga bulan ke belakang ini Partai Amanat Nasional (PAN) berjalan tanpa pemimpin. Edi Darnadi yang sebelumnya menjabat DPW PAN Jabar mengundurkan diri dari jabatan strategis tersebut.
Menurut Sekretaris Bidang Komunikasi Politik dan Opini Publik DPW PAN Jabar Cecep Zahar, mundurnya Edi yang pernah menjadi Kapolda Jabar tersebut membuat resah para kader. Apalagi hajat politik Pilkada 2017 dan 2018 akan dihadapi partai berlambang matahari tersebut.
"Mundurnya ini cukup relatif berpengaruh baik internal maupun eksternal baik itu wilayah maupun daerah. Ada nuansa psikologis di pengurus yang kurang nyaman dan canggung," katanya dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (25/12).
Untuk menghidupi kembali marwah PAN sebagai partai besar, maka di sini yang perlu dilakukan adalah menentukan figur pelaksana tugas (PLT). "Ini krusial karena untuk meneruskan estafet kepemimpinan politik pasca-pengunduran diri Edi Darnadi dan ini direfleksikan oleh sebagian besar kader menjadi disharmoni politik," ujarnya.
Ketua Bidang Litbang DPW PAN Jabar Bangkit Pribadi melanjutkan, PAN secara organisasi selama ini berjalan cukup baik. Namun ini menjadi keresahan jika partai di tingkat provinsi tidak punya pemimpin. "Ini sangat bahaya jika dibiarkan terlalu lama, karena bisa merugikan bagi agenda politik PAN ke depannya," terangnya.
Dorongan agar Ketum PAN Zulkifli Hasan segera menentukan figur PLT DPW PAN Jabar juga hadir dari sayap partai tersebut, PANDU. Ketua PANDU Jabar Aap Salafudin menyatakan PAN harus miliki seorang komando mengingat Pilkada serentak 2017 dan hajat akbar 2018 akan segera dihadapi.
Untuk diketahui Februari 2017 nanti Jabar akan menghadapi peristiwa Pilkada serentak di tiga daerah Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bekasi dan Kota Cimahi.
"Saya harap ketua umum bisa memiliki kepekaan tinggi untuk segera menentukan figur Ketua PLT karena kita akan menghadapi banyak peristiwa politik Pilkada," tambah Aap.