Cegah produk ilegal jelang tahun baru, BPOM intensifkan pengawasan
Bandung.merdeka.com - Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap peredaran beragam produk jelang Hari Raya Natal dan tahun baru. Menurut dia, saat-saat hari besar menjadi momentum banyaknya peredaran produk ilegal.
"Kita ada pengawasan rutin. Menjelang tahun baru ini kita akan intensifkan pengawasan," ujar Penny kepada wartawan di Pasar Cihapit, Rabu (21/12).
Penny menyebut, hanya dalam dua bulan saja sejak November hingga pertengahan Desember ini, pihaknya berhasil menyita produk-produk ilegal dari seluruh Indonesia yang jika dinominalkan nilainya mencapai Rp 10,8 miliar.
"Rp 10,8 miliar itu yang ilegal. Ilegal itu ada dua hal yakni barang barang yang kadaluarsa dan barang yang tidak memiliki izin. Barang-barang ilegal itu bisa jadi palsu, barang-barang yang tidak melalui registrasi dan tidak terjamin kualitasnya, keamanan, mutu dan gizinya," katanya.
Dia menyebut, peredaran produk ilagal tersebut ditemukan di pasar-pasar tradisional dan pasar modern. Tak sedikit pula produk ilegal tersebut merupakan produk impor.
"Negaranya seperti dari Cina, Malaysia. Pokoknya negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia. Banyak produk Malaysia yang kita temukan yang masuk melalui jalur-jalur, pelabuhan pelabuhan tikus. Produk yang impor sekitar 37 persen. Produk ilegal paling banyak seperti biskuit, minuman ringan," katanya.
Penny pun tak menampik jumlah produk ilegal yang terjaring akan lebih banyak pada akhir tahun. Sebab pihaknya terus mengintensifkan pengawasan terkait peredaran produk-produk ilegal ini.
"BPOM Akan mengintesfikan operasi penindakan ini tentunya dengan bekerja sama dengan pemda dikaitkan dengan tindaklanjuti hasilnya. Kalau ilegal ya sudah kita musnahkan. Biasanya kita segel dan musnahkan. Karena melanggar UU ada ancaman bahaya dan merugikan daya saing dari produk kita," kata dia.