Emil imbau tidak paksa pekerja muslim kenakan atribut sinterklas

Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Menyambut hari Natal, Pemerintah Kota Bandung mengirimkan surat imbauan ke sejumlah toko dan usaha. Surat imbauan tersebut berisikan untuk tidak memaksa pekerjanya yang muslim mengenakan atribut sinterklas.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan imbauan ini dikeluarkan setelah banyak pekerja muslim yang merasa keberatan mengenakan atribut berkaitan natal. Karena berhubungan dengan keyakinan maka dikeluarkanlah imbauan tersebut.
"Begini, jadi banyak komplain ke saya oleh karyawan-karyawan muslim yang merasa kagok (canggung). Ini kan urusannya menyangkut keyakinan, tentunya tidak boleh dianggap sepele. Jadi Pemkot Bandung sudah mengimbau untuk tidak meminta atau memaksa di luar keihklasan karyawannya," kata Ridwan kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (13/12).
Menurutnya surat ini sifatnya bukan melarang pengusaha mengenakan atribut sinterklas pada pekerjanya. Namun lebih pada untuk mempertanyakan terlebih dahulu kesediaannya.
Hal ini dikatakan Emil, sapaaan akrabnya, untuk menjaga toleransi antar umat beragama. Jika tidak berkenan maka diimbau tidak dipaksa sebagai bentuk rasa saling menghormati.
"Harus ditanya dulu apakah berkenan atau tidak. Ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kalau ditunggangi kan ujung-ujungnya membahayakan hubungan toleransi yang sedang dibangun," katanya.
Bukan hanya natal, Emil juga berencana akan mengirimkan imbauan serupa pada hari besar keagamaan yang lain. Sehingga terasa adil untuk semua warga Kota Bandung yang memiliki keberagaman agama.
"Hal yang sama juga akan dikirimkan imbauan di hari agama lain. Intinya boleh saja selama ada paksaan, menjelang lebaran juga surat imbauan disampaikan," katanya.
Dalam media sosialnya, Emil juga menyampaikan imbauan yang sama. Meski bisa menuai pro dan kontra, ia meminta masyarakat untuk dapat saling memahami. "Setiap keputusan selalu ada pro dan kontra. Namun hal ini sudah mempertimbangkan kondisi sosio kultural yang ada. Semoga hal ini bisa dipahami dengan baik sebelum salah paham membesar tidak pada tempatnya," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak