Sambangi rumah dinas, begini nasehat Ceu Popong ke Ridwan Kamil

user
Farah Fuadona 06 Desember 2016, 17:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Anggota Komisi X DPR RI  Popong Otje Djundjunan atau yang biasa dipanggil Ceu Popong berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo. Keduanya berbincang santai di halaman belakang Pendopo sekitar 1 jam.

Kepada wartawan, Ceu Popong mengungkapkan maksud kedatangannya ke rumah dinas Ridwan Kamil. Dia mengaku sengaja berkunjung ke Pendopo untuk memberikan nasehat kepada orang nomor satu di Kota Bandung ini.

"Namanya juga wali kota. Wali itu kan mewakili semua rakyatnya. Modal pertama adalah deudeuh ka rakyat (sayang kepada rakyat). Karena namanya wali, nah modal utamanya itu. Kalau sudah punya modal pokok yang itu (sayang kepada rakyat), apapun akan dilakukan untuk kepentingan 'nu dipikadeudeuhna' (yang disayangi)," ujar Ceu Popong.

Tak hanya itu, Ceu Popong juga berpesan kepada Ridwan Kamil untuk menjadi teladan bagi rakyatnya dengan memberikan contoh yang baik. "Contoh perbuatan yang baik. Satu contoh perbuatan baik jauh lebih baik dari seribu kata kata. Jangan banyak ngomong," ucapnya.

Tak hanya itu, Ceu Popong juga berpesan kepada Ridwan Kamil untuk mampu mengendalian emosi. "Modal utama dengan siapapun kita berhadapan, dalam kondisi apapun, sebagai apapaun. Menurut pengalaman ceu popong adalah pengendalian emosi. Karena kalau tidak mampu mengendalikan emosi otak tidak akan jalan," katanya.

Menanggapi nasehat dari istri mantan Wali Kota Bandung Otje Djundjunan ini, pria yang akrab disapa Emil ini pun menganggukan kepalanya. Dia mengucapkan terima kasih atas nasehat yang diberikan oleh Ceu Popong yang dianggapnya seperti ibunya sendiri.

"Menghaturkan Alhamdulillah didatangi oleh ibu saya. Ibu yang selalu menasehati seperti ibu kandung. Jadi Alhamdulillah beunghar ku kanyaah, selain ibu kandung, ibu mertua," katanya.

Mencermati situasi hari ini dimana banyak pemimpin daerah yang terjerat kasus hukum menjadi pelajaran bagi Emil. Terlebih lagi pasca KPK menangkap Wali Kota Cimahi beberapa waktu lalu.

"Pertama dimulai dengam niat mencintai umat yang kita pimpin. Kedua, pemimpin itu keteladanan, tindak tanduknya menjadi cerminan maka ucapan dan perilakunya harus terjaga. Sehingga pelajaran hari ini juga sama. Saya harus pandai-pandai mengatur kalimat mana yang penting diucapkan dan tidak perlu diucapkan. Ketiga, perkuat niat. Karena niat saya dari awal juga saya ingin membereskan Bandung," ujarnya.

Kredit

Bagikan