Umat lintas agama di Jabar gelar aksi suara perdamaian

user
Farah Fuadona 30 November 2016, 13:54 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Aksi Nusantara Bersatu di Lapangan Gasibu, Bandung, Rabu (30/11) terkumpul dari ragam agama dan perbedaan. Mereka menyuarakan perdamaian lewat masing-masing tokoh lintas agama.

Ulama Abdullah Gymnastiar yang mewakili umat Muslim Jawa Barat juga meminta masyarakat untuk hidup akur. Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhiid itu menyampaikan rumus untuk hidup akur.

"Rumusnya sederhana kalau ingin akur ada tiga. Satu, saya aman bagimu. Dua, saya menyenangkan bagimu. Tiga, saya bermanfaat bagimu," ujar da'i kondang tersebut.

Pemuka agama dari Hindu, Made Widya Made widya mengatakan, tujuan yang sama berkumpul di Lapangan Gasibu ini yakni membulatkan tekad menuju perdamaian.

"Kita memang diciptakan berbeda. Tetapi dalam perbedaan ini kita banyak sekali memiliki persamaan. Perdamaian adalah nilai kehidupan yang paling indah," ujarnya.

Menurut dia, semuanya ingin hidup dalam kedamaian, tenteram dan sejahtera. Karenanya rasa nasionalisme harus dijunjung meski agama, suku, dan golongan berbeda.

Tokoh agama Konghuchu di Indonesia menyampaikan pesan moralnya. Perwakilannya menyampaikan perbedaan bukan alasan untuk saling menyakiti.

"Kita dilahirkan berbeda tapi mari menuju Indonesia bersatu. Kita semua bersaudara. Karena darah kita merah, tulang kita putih sama dengan bendera kita," ujar dia.

"Saya mewakili umat Budha di Provinsi Jabar sangat senang tinggal di sini. Yang paling penting saya sukai kerukunan antar umat beragama di sini, semoga kedaiamaian tetap terjaga di sini, dan ini adalah bagian dari upaya NKRI," lanjut Biksu Duta Ratano dalam orasinya mewakili umat Budha.

Selain dari perwakilan agama tadi, pendeta dari Kristen Protestan dan Katolik juga menyatakan demikian. Semua berharap Indonesia semakin meningkatkan kerukunan beragama untuk menjaga perdamaian dan NKRI.

Pantauan merdeka.com, kegiatan Nusantara Bersatu dikemas santai. Cerminan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terlihat. Mereka mengikat kepala dengan warna merah putih. Kulit hitam-putih, rambut ikal-lurus, semua satu atas nama Indonesia. Acara juga disuguhkan musik hiburan seperti Koes Plus, Charly dan Inka Christy.




Kredit

Bagikan