Aksi damai warga penuhi Lapangan Gasibu berikat kepala merah putih

user
Mohammad Taufik 30 November 2016, 10:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Aksi Nusantara Bersatu di Lapangan Gasibu dipenuhi warga Jawa Barat. Mereka tumplek di lapangan yang lokasinya tepat berada di depan Gedung Sate, Kota Bandung.

Warga Jawa Barat mulai berdatangan sejak Rabu (30/11) pukul 07.00 WIB. Hingga pukul 09.30 WIB warga terus berdatangan. Mereka kompak menggunakan ikat merah putih di kepala.

"Ini diperkirakan mencapai 50 ribu. Warga Jabar tumplek di sini. Sangat luar biasa, tidak pernah seperti ini," kata Kabag Humas Pemprov Jabar Ade Sukalsah saat ditemui di lokasi.

Menurut dia, rencana awal kegiatan tersebut bakal digelar upacara kenegaraan. Hanya saja masyarakat yang sudah tidak terbendung membuat apel urung dilakukan. "Ini warga sudah ngunci begini. Enggak bisa dikondisikan untuk apel. Akhirnya kita berkumpul saja yang maknanya tetap nusantara bersatu," ujar Ade.

Pantauan merdeka.com, kegiatan Nusantara Bersatu dikemas lebih santai. Cerminan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terlihat. Kulit hitam-putih, rambut ikal-lurus, semua satu atas nama Indonesia.

Panggung besar disisi kiri terpasang sebagai tempat orasi dari perwakilan musyawarah pimpinan daerah, dan forum kerukunan antar umat beragama.

"Saya mewakili umat Budha di Provinsi Jabar sangat senang tinggal di sini. Yang paling penting saya sukai kerukunan antar umat beragama di sini, semoga kedaiamaian tetap terjaga di sini, dan ini adalah bagian dari upaya NKRI," ujar Biksu Duta Ratano dalam orasinya mewakili umat Budha.

Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mewakili umat muslim mengatakan, sangat bahagia bisa hadir di tengah warga Jabar yang tumplek di satu tempat. "Di tempat teduh ini berkumpul. Semoga Allah memberkati semua yang hadir," ungkapnya.

Lantas Aa Gym menyampaikan rumus sederhana untuk akur. "Saya aman bagimu, saya menyenangkan bagimu, saya bermanfaat bagimu."

Dalam Nusantara Bersatu hadir Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito dan Pangdam III/Siliwani Mayjen Herindra.

Kredit

Bagikan