Temui pendemo di depan Gedung Sate, Deddy Mizwar menangis
Bandung.merdeka.com - Mulanya Deddy Mizwar berapi-api saat bicara penista agama. Wakil Gubernur Jabar itu menilai bahaya jika ada seorang yang menghina pedoman seorang dibiarkan dan lolos dari hukum. Sebab hal itu memicu, penista-penista agama lainnya.
Namun ucapan Demiz sapaan akrabnya, tiba-tiba tersendak. Sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya, dia merasa perlu membela umat Islam yang tengah berjuang membela agamanya. Apalagi Islam adalah pegangannya selama hidup.
Tangis itu pecah ketika Demiz sapaan akrabnya, bersedia menemui pendemo Ahok di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (18/11) sore. Massa yang tergabung dari beberapa elemen ormas Islam sudah sejak siang berdemonstrasi dengan tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta non aktif itu ditangkap pasca ditetapkan tersangka.
"Lebih baik saya kehilangan jabatan dari pada kehilangan iman," tegas Demiz berkaca-kaca. Maka dari itu dia bersedia menemui pendemo yang diperkirakan berjumlah 500 orang itu lantaran merasa terketuk hatinya. "Ini saya berempati pada kalian dan saya akan hadir untuk kalian," ujarnya.
Dia juga memuji sikap umat Muslim asal Jabar yang turun ke jalan pada aksi Jumat 4 November lalu. Dia meyakini, umat muslim dari Jabar saat beraksi lalu mampu menunjukan sikap tertib dan toleran.
"Demo 4 11 (4 November lalu) itu menunjukan Islam beradab. Datang dengan tulus menunjukan kebersamaan. Tapi kok disebut dibayar? Maka saya khawatir kalau dibayar ini bisa terakumulasi. Makannya ini harus dikawal," ujarnya.
Dia pun meminta jika aksi demonstrasi kembali dilakukan nanti agar menunjukan sikap muslim yang beradab. "Tunjukan lagi. Saya yakin pada kalian," imbuhnya.
Massa yang sudah sejak siang melakukan aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 16.30 WIB. Sambil bersorak mereka mengucapkan terima kasih pada Deddy Mizwar yang berkenan menemuinya. "Terima kasih Wagub, Terima kasih Wagub, Terima kasih...," sorak massa sambil meninggalkan lokasi.