Ahok jadi tersangka, Aa Gym bilang 'terima kasih Presiden Jokowi'

user
Mohammad Taufik 17 November 2016, 12:47 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri menetapkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi tersangka atas perkara dugaan penistaan agama. Dai kondang Abudullah Gymnastiar meminta semua pihak menghormati apa yang sudah dilakukan kepolisian.

"Kita hormati proses dan kita kawal bersama supaya bisa seadil-adilnya," kata pria yang akrab disapa Aa Gym ini, di Ponpes Daarut Tauhid, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (17/11).

Pimpinan Ponpes Daarut Tauhid tersebut menyatakan, kasus penistaan agama sebenarnya bukanlah kali pertama terjadi di Indonesia. Tapi lantaran Ahok adalah sosok yang disoroti, apalagi seorang pejabat publik, maka dari itu jika bicara agama harus bisa lebih berhati-hati.

"Semoga kita semua bisa mengambil hikmah atas semua ini. Dan terus mendoakan agar negeri kita ini jauh lebih dewasa, matang dan memiliki pemimpin berkualitas kejernihan hati, kejernihan berpikir yang semakin dekat dengan akhlak Rasulullah SAW. Sehingga tidak hanya membangun fisik negeri ini tapi yg paling penting membangun iman, akhlak dari negeri ini," ujarnya.

Aa Gym juga mengucapkan, terima kasih pada kepolisian yang sudah menegakkan keadilan karena sudah memproses hukum Ahok.

"Terima kasih juga kepada Pak Presiden Jokowi, Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) yang sudah menindak lanjuti ini mudah-mudahan terus disempurnakan dan seluruh masyarakat ikut mengawal dalam proses keadilan ini," terangnya.

Selain itu, Aa Gym juga mengatakan kasus Ahok akan ucapan surat Al-Maidah ayat 51 harus bisa diambil hikmahnya. Bahwa isu agama harus bisa dimaknai dengan sangat bijaksana soal kapan dan di mana itu harus dibicarakan.

Dia menambahkan, masyarakat dalam perkara Ahok hanya menginginkan rasa keadilan. Oleh karena itu dia meminta rasa adil itu harus terus ditegakkan. Apalagi pada pihak berwenang.

"Oleh karena itu mudah-mudahan setelah ini kita benar-benar mengevaluasi rasa adil kita, menempatkan sesuatu pada tempatnya, siapapun, kepala negara, kepolisian, para tokoh, para pejabat, termasuk kita nih rakyat kecil. Bahwa ketidakadilan adalah sumber masalah dan semakin besar kalau tidak segera ditangani dengan adil, mudah-mudahan setelah ini siapapun bersungguh-sungguh menegakkan keadilan," ujarnya.

Kredit

Bagikan