DBMP angkut 4 ribu karung hasil sedimentasi dari Pagarsih dan Pasteur
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 1000 orang petugas gorong-gorong melakukan pengerukan sedimentasi di wilayah Pagarsih dan Pasteur. Hasilnya petugas berhasil mengangkut 4 ribu karung dari sedimentasi di saluran-saluran air yang berada di dua lokasi tersebut. "Untuk Pagarsih ada 2000 karung. Itu sedimentasi dari saluran Babakan Irigasi yang mengalir ke Sungai Citepus. Pasteur juga sama 2 ribu karung. Satu karung itu sekitar 25 kilogram, itu tanah," ujar Sekretaris Dinas Bina Marga dsn Pengairan (DBMP) Kota Bandung, Agoes Sjafroedin kepada wartawan saat ditemui di Jalan Babakan Irigasi, Rabu (9/11).
Agoes menuturkan, sedimentasi ini merupakan tanah yang terbawa oleh aliran sungai. Tanah ini kemudian mengeras dan menjadi sedimentasi. Dia menyebut sedimentasi tanah yang berwarna hitam pekat karena telah tercampur dengan limbah. "Warnanya hitam itu garagara air limbah. Itu mungkin dari rumah tangga," katanya.
Untuk mengangkut ribuan karung-karung ini, DBMP telah menyiapkan masing-masing 4 unit truk, baik di Pagarsih maupun di Pasteur. Tak hanya itu, Agoes mengatakan pihaknya juga menyiagakan sejumlah alat berat yakni backhoe dan spider.
"Untuk Djunjunan (Pasteur) kita turunkan backhoe dan spider. Kalau di sini (Pagarsih) pengerukan sedimen, pengangkutan dan pembuangan. Kalau di Djunjunan pengerukan, pengangkutan juga pembongkaran jalan masuk. Jadi kita turunkan Backhoe dan spider," katanya
Karung-karung berisi sedimentasi ini selanjutnya akan dibuang di tempat pembuangan khusus yang berada di wilayah Batununggal dan Caringin.