Di depan Menpora, Ridwan Kamil jelaskan strategi mobilisasi kepemudaan
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi salah satu pembicara dalam acara Pencanangan Kota Layak Pemuda 2017 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Gedung Merdeka, Selasa (8/11). Di depan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Pria yang akrab disapa Emil ini membeberkan berbagai strategi kebijakan yang dilakukan Pemkot Bandung untuk membina dan memberdayakan pemuda di Kota Bandung.
"Karena kami ini (jumlah penduduk) 60 persen dibawah 50 tahun dari 2,3 juta. Jadi wajar kalau kami banyak melakukan kegiatan dan strategi kebijakan yang melibatkan kepemudaan. Kami mungkin kota pertama yang memiliki perda pemuda. Hal ini menjadi landasan kami untuk membuat program," ujar Emil
Emil menuturkan, pihaknya juga menerapkan konsep desentralisasi untuk menggelar kegiatan kepemudaan. Balai kelurahan wajib menjadi pusat kegiatan kepemudaan. "Balai kelurahan diwajibkan digunakan oleh pemuda di wilayah. Ada 151 kelurahan yang menjadi basis kegiatan kepemudaan berbasis wilayah. Kami menargetkan Kota Bandung punya program inovasi dan pemberdayaan kemasyarakatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk lebih menghidupkan lagi kegiatan-kegiatan yang digelar karang taruna. Karang taruna di setiap kelurahan diberi anggaran Rp 100 juta untuk menggelar berbagai kegiatan kepemudaan.
"Keberadaan karang taruna merupakan mobilisasi kepemudaan. Karang taruna ada di 151 kelurahan, tiap tahun kami anggarkan Rp 100 juta per kelurahan.
Oleh karena itu konsep mengelola pemuda, pemuda harus dibikin sibuk. Kalau banyak bengong itu yang bahaya, kami bikin banyak kegiatan," ujarnya.
Belum lagi saat ini Pemkot Bandung sedang membangun Inovation Center di Jalan Laswi. Inovation Center ini nantinya menjadi wadah bagi pemuda untuk menciptakan produk-produk kreatif.
"Semua kegiatan kepemudaan berbasis ekonomi kreatif akan ada di satu gedung pertama di Indonesia, namanya Inovation center. Jadi pemuda tinggal datang untuk berkreasi, sementara kami (pemerintah) investasi alat teknologi seperti laser cuting, 3D dan lain lain," ujar Emil.