Kota Bandung jadi inovator Forum Nasional Replikasi Inovasi

user
Farah Fuadona 26 Oktober 2016, 15:44 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung menjadi salah satu inovator dalam kegiatan Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung.

Forum ini merupakan ajang untuk mengakselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Di dalamnya, forum ini mempertemukan antara sejumlah inovator yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian PANRB dengan kepala-kepala daerah lainnya agar secara cepat dapat mereplikasi inovasi yang telah berhasil dan dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Dia sepakat bahwa inovasi dalam pelayanan publik harus dilakukan secara bersama-sama untuk mengakselerasi kemajuan Indonesia.

“Yang kita lakukan hari ini adalah studi replikasi. Datang, lihat, suka, copy. Kota Bandung sudah memberikan juga ke 30 kota/kabupaten software-software smart city secara cuma-cuma,” ujar Ridwan dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Rabu (26/10).

Pada kesempatan tersebut, Menteri PANRB, Asman Abnur juga melakukan nota kesepahaman dengan 55 pimpinan kota/kabupaten percontohan di Indonesia yang siap melakukan replikasi inovasi pelayanan publik, salah satunya juga Wali Kota Bandung.

“Saya tugaskan sekarang ada tim dari Pemerintah Kota Bandung untuk mengambil, mempelajari, mengaplikasikan apa yang keren-keren. Saya kira dengan begitu Indonesia bisa bergerak lebih cepat,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, terdapat 42 inovator yang terbagi ke dalam 10 klaster. Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang menjadi inovator antara lain Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung di klaster Pelayanan terpadu, Dinas Kesehatan Kota Bandung di Klaster Pelayanan Kesehatan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung di Klaster Pelayanan Transparansi Anggaran e-Budgeting, Dinas Sosial Kota Bandung di Klaster Pelayanan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung di Klaster Pelayanan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Bandung di Klaster Pelayanan Perpustakaan dan Arsip.

Sementara itu, Menpan RB Asman Abnur mengatakan bahwa tantangan terberat dalam pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi tetapi juga kemampuan instansi pemerintah mereplikasi suatu inovasi.

“Replikasi inovasi dapat membantu pemerintah daerah dalam menjawab permasalahan daerah secara efektif dan efisien, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Asman.

Pada rangkaian pembukaan acara tersebut, Menteri PAN-RB, Asman Abnur juga meluncurkan Buku Top 35 Inovasi Pelayanan Publik 2016. Di dalam buku itu tercantum dua inovasi Kota Bandung dalam bidang kesehatan, yakni “From Zero to Hero” dan “Ojek Makanan Balita (OMABA)”.


Kredit

Bagikan