Tak banyak orang tahu, orang bertubuh pendek punya 5 keuntungan ini

user
Mohammad Taufik 04 Februari 2016, 07:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Orang bertubuh pendek kerap menerima diskriminasi. Mereka rata-rata minder saat bergaul di masyarakat, apalagi ketika bersanding dengan orang bertubuh tinggi. Orang pendek juga dianggap kurang menarik bagi lawan jenisnya. Apalagi di dunia pekerjaan, mereka menerima diskriminasi untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang mensyaratkan tinggi badan.

Meskipun demikian, tidak banyak orang tahu bahwa orang bertubuh pendek memiliki keuntungan. Maka dari itu tetap berbahagia dan syukurilah. Ada 5 keuntungan orang bertubuh pendek yang tidak dimiliki orang-orang bertubuh tinggi. Berikut ini seperti dilansir dari Telegraph.co.uk:

Orang pendek kecil kemungkinan terserang kanker

Sebuah penelitian yang dirilis Institute Kesehatan Karolinska di Stockholm, Swedia, mengungkapkan semakin tinggi tubuh seseorang maka semakin besar kemungkinan tubuhnya terserang kanker. Menurut penelitian itu, resiko kanker pada pria meningkat 11 persen ketika tinggi badanya bertambah 10 sentimeter. Sementara untuk perempuan meningkat 18 persen saat tinggi badanya bertambah 10 sentimeter.

Seorang peneliti Swedia juga mempelajari sebuah data 5,5 juta orang yang lahir antara tahun 1938 hingga 1991. Data itu dipilih orang-orang dengan tinggi badan mulai dari 3 kaki 3 inci sampai 7 kaki 6 ini. Hasilnya, orang-orang dengan tinggi di atas rata-rata ternyata 30 persen lebih rentan terhadap kanker.

Dr Emelie Benyi, kepala tim peneliti, percaya bahwa ada beberapa alasan yang bisa menjelaskannya. "Salah satunya adalah, orang yang lebih tinggi memiliki jumlah sel lebih besar dalam tubuh mereka yang berpotensi mengubahnya menjadi kanker. Hal ini juga berkaitan bahwa orang tinggi memiliki asupan energi lebih tinggi yang sebelumnya juga dikaitkan dengan kanker."

Kecil kemungkinan alamai pembekuan darah

Setelah mengumpulkan data dari 26.714 responden pria dan wanita, Dr Sigrid Braekkan dan rekan-rekannya di Universitas Tromso, Norwegia, menemukan bahwa orang dengan tubuh tinggi dua sampai dua setengah kali lebih mungkin mengalami pembekuan darah yang mematikan (Vena Tromboemboli/VTE).

"Pada tubuh orang tinggi, darah harus dipompa dari jarak yang lebih jauh dengan pompa otot betis dan ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran di kaki, dengan demikian meningkatkan resiko pembekuan darah," " kata Braekkan.

Orang pendek lebih panjang umur

Orang bertubuh pendek ternyata akan hidup lebih lama dibanding orang bertubuh tinggi. Sepuluh tahun lalu, Ahli Evolusi Biologi yang juga Profesor Imperial College Dr Armand Leroi, menemukan bahwa hormon yang mengontrol tinggi badan, yang disebut Insulin-like Growt Factor (IGF), ternyata juga mengontrol penuaan.

Orang yang memiliki tingkat IGF rendah berarti harapan hidupnya lebih lama. "Kita tahu bahwa anjing besar akan mati lebih cepat, sementara anjing kecil menikmati umurnya lebih panjang," ujar Leroi menjelaskan.

"Tikus Dwarf yang pertumbuhannya terhambat ternyata 75 persen hidup lebih lama dari tetangganya berukuran normal. Studi baru juga menunjukkan bukti yang sama pada manusia. Banyak orang kecil memiliki IGF rendah, dan besar kemungkinan mereka hidup lebih lama."

Kehidupan orang pendek cenderung aman dan tentram

Saat berada di pasar, orang pendek akan lebih cepat memilih baju dibanding orang tinggi atau gemuk. Selain itu, sejumlah penelitian juga menyebutkan, ternyata orang pendek juga cenderung lebih aman dan tenang saat berada di lingkungan sosial.

Pada 2014, ada sebuah penelitian di Universitas New York. laki-laki bertubuh kecil ternyata kecil kemungkinan terlibat perkelahian karena mereka benci kekerasan, kemungkinan berkaitan dengan sindrom kecil. Kondisi kehidupan seperti itu membuat mereka lebih tenang, dan kecil kemungkinan mengalami depresi atau cemas.

Kecil kemungkinan terserang stroke akibat sinar matahari

Tom Samaras, peneliti Amerika yang meneliti korelasi antara tinggi badan dan harapan hidup, juga telah mempelajari efek panas pada jenis tubuh yang berbeda. Temuannya menunjukkan bahwa lebih pendek seseorang, semakin kecil kemungkinan mereka menderita efek buruk dari sinar matahari.

Samaras menjelaskan, keuntungan orang yang tinggi mampu menjaga tubuhnya hangat saat cuaca dingin, tapi menjadi kelemahan dalam cuaca panas.

Jadi, dalam lingkungan yang panas, dia melanjutkan, tubuh orang pendek lebih cepat menyerap dan melepas panas dibanding orang yang bertubuh lebih besar atau tinggi. Sementara orang bertubuh tinggi dan besar lebih lama menyerap panas, tapi juga lama membuang panas dari tubuhnya.

Kredit

Bagikan