Hati-hati, kurang olahraga bisa picu perlemakan hati

user
Mohammad Taufik 16 Desember 2015, 18:43 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kurangnya aktifitas fisik seperti olahraga dapat memicu penyakit perlemakan hati. Minimnya olahraga memicu terbentuknya lemak dalam darah yang kemudian menumpuk di hati.

Hepatolog Santosa Hospital Bandung Dolvy Girawan, menyatakan lemak yang disalurkan darah akan membentuk sel-sel hati. Menurut dia jika sel lemak tersebut jumlahnya tidak banyak, tentu tidak akan menimbulkan masalah.

"Yang jadi masalah jika lemak tersebut dibiarkan terus bertambah, akan semakin banyak lemak di dalam sel hatinya," kata Dolvy, kepada Merdeka Bandung, beberapa waktu lalu.

Bahaya perlemakan hati adalah terjadinya peradangan dalam hati. Peradangan ini akan membentuk jaringan ikat. "Jika jaringan ikatnya banyak bisa mengakibatkan sirosis hati, dan sirosis hati bisa menyebabkan kanker hati," terangnya.

Ia menyebutkan, orang yang beresiko terkena perlemakan hati adalah orang yang minim aktifitas fisik atau olahraga, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, orang dengan kolestrol tinggi. Selain itu, orang yang memiliki hipertensi dan diabetes juga rentan mengalami penyakit ini.

Salah satu terapi mengatasi perlemakan hati, lanjut dia, adalah dengan berolahraga. "Untuk menurunkan perlemakan hati butuh aktifitas fisik seperti olahraga serta asupan kolesterol rendah," katanya.

Dia menjelaskan, bagi orang yang mengalami masalah berat badan harus mengusahakan memperoleh berat badan ideal. Caranya dengan diet dan olahraga. Diet tersebut terutama untuk mengurangi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol.

Pada orang dengan kadar kolestrol tinggi, kata dia, biasanya dibarengi dengan pemberian obat-obat yang menurunkan kadar kolestrol. Pemberian obat ini sesuai dengan petunjuk dokter.

Sedangkan pada orang dengan hipertensi harus mengurangi kandung garam. Pada orang dengan diabetes harus mengurangi makanan yang mengandung gula. Ia menambahkan, olahraga juga sangat baik bagi pasien diabetes.

Menurut dia, orang yang memiliki diabetes dan hipertensi memiliki kemungkinan lebih besar terkena perlemakan hati. "Jadi kalau orangnya gemuk ditambah diabetes kemungkinan terkena perlemakan hati makin bertambah lagi resikonya," ujarnya.

Kredit

Bagikan