Lala dan Lili dilepasliarkan di hutan Bandung Selatan

Oleh Mohammad Taufik pada 07 September 2016, 10:46 WIB

Bandung.merdeka.com - Sepasang surili akhirnya dilepasliarkan di kawasan Hutan Situ Patengan, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Pelepasan ini sebagai rangkaian menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016.

Primata dengan nama latin presbytis comata ini dilepasliarkan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar, dan The Aspinall Foundation.

Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Umum PB PON XIX dan Peparnas XV Ahmad Heryawan hadir memimpin pelepasliaran pasangan surili yang diberi nama Lala dan Lili. Pelepasan dilakukan pukul 07.30 WIB, Rabu (7/9).

Kegiatan ini salah satu upaya melestarikan lingkungan hidup di Jawa Barat, khususnya kepedulian terhadap keberlangsungan hidup surili. Surili merupakan hewan langka yang keberadaannya terancam punah.

"Kami merasa bangga bisa terlibat langsung monsosialisasikan upaya pelestarian dan meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap surili sebagai satwa liar yang menjadi prioritas konservasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," kata Ketua Bidang Pemasaran dan Dana Usaha PB PON XIX, Hening Widiatmoko, Rabu (7/9).

Untuk menyukseskan pelepasliaran surili, pihaknya telah menggandeng The Aspinall Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang peduli dengan pelestarian satwa langka dan terancam punah.

"Kami berharap rakyat Indonesia khususnya masyarakat Jawa Barat, turut memperhatikan dan melindungi habitat surili. Jika ada yang melihat di pasaran, Surili diperjualbelikan, laporkan kepada pihak-pihak terkait," ungkap Hening.

Direktur Eksekutif The Aspinall Foundation, Made Wedana, menyambut baik keterlibatan PB PON XIX 2016 dalam usaha menjaga kelestarian surili.

"Dengan kegiatan ini diharapkan semua pihak dan masyarakat di Jawa Barat akan mengenal dan nantinya akan turut menjaga kelestarian satwa endemik Jawa Barat ini agar tidak punah dari hutan di Jawa barat," kata Made Wedana.

Menurut dia, jika kita sudah mengenal baik primata khas Jawa Barat ini, kita tidak akan membeli atau melakukan perburuan. Dia pun mengajak agar warga Jawa Barat terlibat langsung dalam upaya-upaya pelestarian satwa langka surili.

"Mari kita bergandeng tangan menyelamatkan lingkungan hidup. Jangan biarkan surili jadi kenangan, jadikan surili pengiring peradaban manusia sampai akhir zaman," tuturnya.

Tag Terkait