Presiden Jokowi akan pindahkan PT DI ke Kertajati Majalengka

Oleh Farah Fuadona pada 18 Agustus 2016, 13:56 WIB

Bandung.merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (DI) akan dipindahkan ke kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Pemindahan industri pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Indonesia seiring dengan pembangunan bandara di kawasan tersebut.

"PT DI rencananya akan pindah dari Bandung. Tapi tetap di Jabar. Karena kalau di Bandung sudah terlalu (penuh)," kata Direktur PT DI Budi Santoso, usai menemui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/8).

Menurut Budi, pemindahan PT DI ke Kertajati atas titah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada perusahaan BUMN tersebut. Saat ini PT DI yang bermarkas di kawasan Bandara Husein Sastranegara dinilai tidak layak dengan luas yang hanya 50 hektare.

"Presiden bertanya PT DI berapa luasanya? 50 hektare. Masa produksi kapal terbang segitu, enggak maju-maju. Akhirnya Pak Presiden (memilih) di Kertajati," ungkap Budi.

PT DI di Kertajati dijanjikan menempati lahan sekitar 200-300 hekatre, di kawasan itu akan berdiri bandara bertaraf internasional. Untuk diketahui pembangunan Kertajati saat ini terus dilakukan mengingat 2017, bandara tersebut sudah bisa beroperasi.

Pembangunan Bandara Kertajati juga dilakukan untuk mengganti fungsi Bandara Husein Sastranegara yang sudah sumpek melayani penerbangan. BIJB Kertajati secara keseluruhan akan berdiri di atas lahan 1.800 hektare. Adapun luas terminal mencapai 9.200 meter persegi di mana itu bisa menampung 5-6 juta penumpang.

Ahmad Heryawan menyambut baik pemindahan PT DI ke Majalengka. Di sana nanti selain berdiri bandara, akan ada juga industri pesawat terbang.

"Kita sambut baik. Karena bandara ini besar. mMungkin setara dengan Cengkareng, sehingga PT DI ke sana. Dalam rancangan sudah ada sebelah mana kawasan untuk PT DI. Kalau sekarang 45 hektare yang ada di Bandung. Kalau presiden arahannya 200 hektare. Lahan yang ada (aerocity) 3600 hektare. Kalau dikurangi 200-300 masih ada, dampaknya ini semakin positif," tandasnya.

Tag Terkait