Pendaftar SBMPTN di Panlok Bandung mencapai 6.783
SBMPTN
Bandung.merdeka.com - Jumlah pendaftar Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 di Panitia Lokal (Panlok) Bandung mencapai 6.783. Jumlah tersebut terbagi dalam dua Subpanlok, yakni Subpanlok Bandung dengan jumlah 4.603 peserta dan Subpanlok Tasikmalaya sebanyak 2.180 peserta.
Jumlah tersebut diterima panitia SBMPTN sejak dibuka pendaftaran secara online sejak Senin (25/4) lalu. Pendaftar SBMPTN dipastikan akan terus bertambah mengingat pendaftaran akan ditutup tanggal 20 Mei 2016 pukul 22.00 WIB.
Humas Panitia Lokal 34 Bandung SBMPTN 2016, Soni A. Nulhaqim, mengatakan panitia juga sudah menambah jumlah kursi ujian di Subpanlok Tasikmalaya sebanyak 600 kursi untuk Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum).
Dengan demikian, kuota yang disiapkan di Subpanlok Tasikmalaya menjadi 3.000 kursi dari yang sebelumnya 2.400 kursi saja. "Penambahan kuota Subpanlok Tasikmalaya dilakukan karena kuota yang disediakan sudah penuh sejak 1 Mei 2016," kata Soni, Selasa (3/5).
Bagi calon peserta yang akan mengikuti SBMPTN, panitia mengimbau agar segera melakan pendaftaran, Pendaftaran hanya bisa dilakukan secara online melalui laman http://www.pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Sementara itu, pendaftar di Subpanlok Bandung sudah mencapai 4.603 peserta dengan rincian peserta Kelompok Ujian Sains dan Teknologi 1.514 peserta, Sosial Humaniora 2.340 peserta dan Campuran 749.
Tag Terkait
Kadin Jabar Bakal Gercep Pulihkan ekonomi di Masa Pandemi
Emil sertakan 2 eks pimpinan KPK ke tim sinkronisasi sebelum pelantikan
Pengemudi Ojol dapat hadiah motor dari Emil karena sosialisasikan Rindu di Pilkada
Partisipasi pemilih perempuan Bandung tinggi, ini reaksi Ridwan Kamil
Sosialisasi pilkada serentak 2018, KPU gandeng masyarakat ekonomi syariah
Setelah gempa di Banten, PT KAI pastikan perjalanan kereta api tetap aman
Hari ini masjid terapung bernilai Rp 913 miliar mulai dibangun
PLN Distribusi Jabar berhasil sambungi listrik 730 ribu pelanggan
Pemprov minta seluruh kabupaten/kota di Jabar siaga banjir dan longsor
UMP Rp 1,5 juta ditolak buruh, ini jawaban Disnaker Jabar