Pemprov Jawa Barat kembangkan 3 jenis hewan lokal jadi produk unggulan
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengembangkan tiga jenis hewan ternak lokal unggulan, yaitu sapi pasundan, ayam sentul, dan itik rambon. Ketiga jenis hewan ternak itu dipilih karena telah ditetapkan sebagai sumber daya genetik lokal khas Jawa Barat.
Â
Ketiga hewan ternak dikembangkan Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (BP3IPTEK) Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian di UPTD Balai Pengembangan dan Pembibitan Ternak Sapi Potong.
Â
Sebagai hewan ternak yang lahir dan berkembang di Jawa Barat. Ketiganya memiliki sejumlah keunggulan, yaitu tahan terhadap kondisi lingkungan maupun hama penyakit, mampu bertahan kondisi makanan minimal, reproduksinya cukup tinggi dalam menghasilkan daging, telur, atau produk turunan lainnya.
Â
Lewat kerja sama penelitian itu pula bisa menentukan jenis kelamin kelahiran anak sapi, sehingga dapat menjadi terobosan memperbanyak populasi sapi betina calon indukan di Jawa Barat.
Menurut Gubernur Ahmad Heryawan, Iptek harus hadir untuk melakukan sebuah percepatan produksi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Iptek berperan penting dalam menentukan hasil pangan dengan modal yang lebih kecil.
Â
âTanpa menggunakan Iptek khawatir daya dukung lingkungan untuk menyediakan segala kebutuhan bagi masyarakat akan terbatas,â kata Gubernur, dalam peluncuran Hasil-Hasil Kegiatan Penelitian di Ciamis, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (19/04).
Ia mengatakan, peluncuran tersebut merupakan salah satu upaya menuju ketahanan pangan yang dilakukan Pemprov Jabar. âTanpa harus menunggu hasil produksi orang lain. Ini sapi kita sendiri, ayam dan itik lokal," ujarnya.
Aher menambahkan, jumlah populasi manusia terus berkembang. Saat itulah kebutuhan pangan juga bertambah sedangkan lahan penyedia pangan semakin berkurang. Aplagi Kktersediaan pangan berikut protein hewani sangat penting bagi kualitas generasi muda. âMaka itu diperlukan teknologi agar suplai makanan tidak berkurang,â ujar dia.
"Mana mungkin kita punya anak cerdas tanpa protein hewani, tanpa susu, tanpa daging. Jangan harap masyarakat Jawa Barat punya anak cerdas tanpa protein," kata Aher.