'Tan Malaka' akhirnya jadi digelar di IFI Bandung pengunjung membludak

Oleh Farah Fuadona pada 25 Maret 2016, 11:24 WIB

Bandung.merdeka.com - Kelompok MainTeater Bandung akhirnya bisa menggelar pertunjukkan teater monolog “Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah” di Institut Francais Indonesia (IFI) Bandung, Kamis (24/3) malam.

Pentas tentang tokoh revolusioner Indonesia ini digelar dalam dua sesi pertunjukkan, yakni pukul 16.00 WIB dan pukul 20.00 WIB di Auditorium IFI Bandung yang berkapasitas 200 penonton.
 
Sebelumnya, teater ini akan pentas dua hari yakni Rabu (23/3) malam dan Kamis malam. Namun karena desakan ormas yang keliru memahami Tan Malaka membuat pementasan sempat batal.
 
Tetapi setelah ada jaminan dari Pemerintah Kota Bandung dan keamanan dari kepolisian, monolog yang sempat batal tersebut bisa digelar. Penonton yang semula gigit jari, bisa menyaksikan lakon yang diperankan aktor Joind Bayuwinada.

Di bawah arahan sutradara Wawan Sofwan dengan naskah karya sastrawan Ahda Imran, Joind memainkan Tan Malaka di tiga fase perjuangannya: fase sebelum kemerdekaan ketika Tan diuber-uber polisi rahasia Belanda dan Jepang.
 
Kemudian fase proklamasi ketika ia merasa ditinggalkan revolusi, dan fase pascaproklamasi di mana ia kembali berjuang bersama rakyat sebelum ajal menjemputnya. Menurut catatan sejarah, Tan dibunuh tentara republik yang turut dibidaninya.
 
Joind yang memakai kostum khas pejuang masa lalu, memainkan monolog berdurasi sekitar 1,5 jam. Pantauan Merdeka Bandung, Auditorium IFI Bandung tampak penuh oleh penonton yang mayoritas anak muda, pecinta seni, seniman dan lainnya.
 
Mereka bisa menyimak monolog dari awal hingga selesai dalam suasana aman. Tidak seperti Rabu malam sebelumnya yang ricuh karena didatangi anggota ormas.
 
Pimpinan produksi monolog Heliana Sinaga mengaku bahagia karena pertunjukkan teater berjalan lancar. Pihaknya mengapresiasi dukungan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan aparat kepolisian.
 
“Saya bahagia dan senang sekali hari ini karena kita dijaga total, mungkin sekitar 200 polisi. Karena kemarin batal dan kami sangat sedih jadwal tak sesuai yang diharapkan,” kata Heliana, di sela pertunjukkan, Kamis (24/3) malam.
 
Ia berharap, setiap pertunjukkan seni di Bandung berjalan lancar dan aman sehingga Bandung tak hanya punya selogan juara. Rencananya, MainTeater juga akan menggelar roadshow Tan Malaka di berbagai tempat di Indonesia.
 
Mengenai batalnya Wali Kota Ridwan Kamil menghadiri monolog, Helena tidak mempermasalahkannya. Baginya, yang penting  wali kota menunjukkan kekuasaannya bahwa Bandung adalah kota toleran.
 
Sementara anggota tim produksi yang juga Ketua MainTeater Bandung Sahlan Bahuy menambahkan, panitia menyediakan 170 tiket untuk setiap sesi pertunjukkan. Dalam dua sesi tersebut, semua tiket sudah terjual.

"Kelihatannya respon orang meningkat ditambah dengan orang yang sebelumnya sudah ke sini. Jadi ada antusiame yang meningkat," kata Sahlan.

Kapasitas auditorium IFI Bandung sendiri maksimal 200 orang. Namun untuk mengantisipasi berdesak-desakan penonton, panitia hanya membatasi 170 penonton per sesi pertunjukkan.

Tag Terkait