Tahun Tanah, pameran kerajinan tanah Majalengka di Salian Art
Bandung.merdeka.com - Kerajinan asal Majalengka diangkat pada sebuah pameran dengan tema 'Tahun Tanah'. Suguhan yang ditawarkan adalah jejak-jejak seni gotong-royong di seputar Majalengka sepanjang 2015.
Pameran yang berlangsung hingga 11 Februari 2016 mendatang ini dikuratori oleh Grace Samboh dan Jatiwangi art Factory.
Pameran 'Tahun Tanah' di Salian Art Space ini memamerkan sebagian hasil kerja para perupa yang diundang untuk bekerja dalam pelantar Kurikulum Tanah yang terdiri atas dua bagian.
Bagian pertama, mengundang perupa dari luar JaF untuk menggunakan moda artistiknya dalam konteks Jatiwangi.
Sementara bagian kedua, mendorong para perupa muda yang merupakan bagian dari JaF untuk mengujicoba praktik artistik pribadinya melalui kegiatan pameran di luar konteks Jatiwangi.
Percobaan yang dilakukan adalah mempertajam apa yang sudah selama sepuluh tahun berlangsung di JaF, yaitu melayani seniman tamu.
"Saya justru sangat suka versi bahasa Indonesianya sebab ia mengandung dua kata kunci yang sungguh menarik. Tamu dan layan," ujar Grace kepada Merdeka Bandung, Selasa (12/1/16).
Pihaknya berupaya menyitir posisi subjektif beberapa pribadi di dalam JaF, memanggungkan, serta memamerkan pemikiran dan aksi-aksi mereka dalam konteks seni rupa.
"Dalam panggung kehidupan atau realita, kata sebagian orang Jatiwangi, gagasan-gagasan pribadi mereka bisa dikerjakan dengan mulus," ujarnya.
Pameran ini diikuti oleh seniman Arie Syarifuddin (Jatiwangi), Cut & Rescue (Jakarta), Dika Nurhasannah (Jatiwangi), Fajar Abadi RDP (Bandung), Ferial Afiff (Yogyakarta/Bandung), Ismal Muntaha (Jatiwangi), Julian Abraham 'Togar' (Medan), Museum Genteng Jatiwangi (Majalengka), Sandra Buehler (Berlin/Zurich), Sara Nuytemans (Nieuwpoort/Yogyakarta), dan Sunday Screen (Bandung).
Di akhir pameran, akan diluncurkan sebuah buku yang berisi rangkuman kegiatan Tahun Tanah 2015. Seluruh kegiatan akan berlangsung di SALIAN ArtSpace, Jalan Sersan Bajuri Nomor 86, KM.3,8.