Nath The Lions, band reggae bervokalis wanita yang diadili di pengadilan musik

Oleh Endang Saputra pada 25 Agustus 2018, 10:36 WIB

Bandung.merdeka.com - Ada yang beda dari gelaran pengadilan musik pada malam Jumat (24/8). Bila biasanya musisi asal Jawa Barat atau Jakarta dengan mengusung genre pop, rock, ataupun metal yang menjadi terdakwa, kali ini band reggae asal Karawang, Nath The Lions hadir pada acara yang diselenggarakan mulai pukul 20.00 WIB.

Ini, untuk pertama kalinya pengadilan musik mengadili sebuah band reggae. Yang membuat band ini semakin menarik adalah sang vokalis. Nath, sang ujung tombak band dengan musik asal Jamaika itu merupakan seorang perempuan dengan tampilan nyentrik berambut panjang nan gimbal.

Perwakilan dari Djarum Coklat Dot Com (DCDC) selaku penyelenggara pengadilan musik, Satria Nurbambang berucap, bintang tamu dalam Pengadilan Musik ini sungguh istimewa. Soalnya, DCDC sendiri jarang menggandeng band dengan genre reggae. Namun, Nath The Lions merupakan band potensial yang unik karena kehadiran Nath sebagai vokalis perempuan.

"Vokalis perempuan ini otomatis membuat aksi panggung, lirik, dan musik mereka berbeda dari band dengan vokalis laki-laki. Apalagi ini reggae ya, menarik sekali. Kami sudah beberapa kali menyaksikan aksi panggung Nath The Lions bagus," ujar Satria kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara Pengadilan Musik di Kantin Nation The Panas Dalam, Jalan Ambon, Jumat (24/8).

Pengadilan Musik adalah salah satu program dari DCDC yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band-band independen tanah air yang aktif dalam membuat karya. Lewat program ini, mereka akan menyandang predikat sebagai Terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut.

Jika mereka berhasil berbicara atas nama karya, Nath The Lions akan bebas dari tuntutan dan materi mereka akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik. Mereka diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela akan ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Pengadilan akan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan akan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.

Sementara itu, Nath The Lions merupakan band yang terbentuk 3 Maret 2013 di Jakarta di kawasan Menteng Dalam. Formasi awal terdiri dari Nath (Vokal), Tito (Gitar), Luke (Gitar), dan Didit (Drum). Mereka adalah orang-orang yang membidani lahirnya grup tersebut dan yang membangun fondasi musik rock reggae dari Nath The Lions.

Nama band Nath The Lions memiliki arti tersendiri. Kata ‘Nath’ adalah nama dari sang vokalis dan ‘The Lions’ adalah para personil yang mengisi instrumen musik lainnya. Dengan formasi Nath (vokal), Erwin (gitar), Popo (gitar), Bejow (bass), Ardie (drum), Suma (keyboard) pada tahun 2013 mereka merilis album perdana berjudul Aminah Menjadi Berita.

Di bawah arahan Indra Q ‘BIP’, album tersebut mengkoleksi lima buah lagu, dirilis oleh Juke! Records. Setelah sukses merilis album perdana, tahun 2014 mereka kembali mereka merilis album ke dua berjudul We Are Blessed, bermaterikan sepuluh lagu. Pada tahun 2015, Nath The Lions berkolaborasi dengan Jflow, seorang rapper dalam video klip "SLANK ME".

Band ini sempat absen beberapa tahun, tidak merilis single maupun album dikarenakan banyak terjadi pergantian personil. Sampai akhirnya, Nath The Lions yang dimotori oleh Sista Nath, kembali merilis single “Jangan Buat Ku Menunggu” pada tahun 2017 di bawah naungan manajemen MANS Entertainment.

Dengan formasi terbaru yaitu Suma (keyboard), Dede (bass), Kamal (gitar), dan Nath (vokal) musik mereka mulai mendapatkan tempat di kalangan penggemar musik reggae di tanah air hingga akhirnya menyandang predikat “Queen of Indonesian Reggae”. Kembali, di di bulan April 2018, Nath The Lions merilis single terbarunya berjudul “Bismillah Alhamdulillah”, lengkap dengan video klipnya.

Single ini masih diproduseri oleh MANS Entertainment dengan konsep musik reggae yang kental. Lewat single ini, mereka mencoba menyampaikan pesan bahwa segala sesuatu yang akan kita mulai harus berdasarkan niat baik dan selalu diakhiri dengan mengucapkan rasa syukur.

Nath sendiri bercerita, dipilihnya genre reggae untuk meniti karier di dunia musik karena musik ini telah akrab dengannya sejak tahun 1995, tepatnya kala ia duduk dibangku Sekolah Dasar. Kata dia, penyanyi perempuan bergenre reggae masih jarang. Itulah yang membuatnya juga menjadi sorotan karena keunikannya.

"Penyanyi perempuan reggae belum banyak. Efek positifnya masyarakat lihat, ada yang serius gimbal tongkrongannya begini. Saya pilih musik Jamaica karena yang memajukan musik Indonesia sudah banyak, jadi saya pilih musik Jamaica. Saya sedang memajukan musik tapi genrenya beda, tidak terlalu banyak mengambil unsur kultur-kultur di Jamaica. Reggae itu budaya mereka. Jadi kita mencoba mengambil budaya itu untuk kehidupan kita sendiri. Ini musik jamaica versi kita," katanya.

Tag Terkait