Peran nilai-nilai kearifan lokal bisa tingkatkan kualitas SDM Kota Bandung

Oleh Endang Saputra pada 04 April 2018, 10:19 WIB

Bandung.merdeka.com - Calon Wakil Wali Kota (Cawawalkot) Bandung nomor urut 3 Yana Mulyana mengatakan, bahwa membangun kepemimpinan berbasis kearifan lokal pada dasarnya merupakan proses budaya yang berlangsung secara terus menerus. Banyak nilai-nilai dari leluhur masyarakat Sunda yang bisa diaplikasikan bagi seorang pemimpin.

"Banyak nilai kearifan lokal peninggalan dari orang tua kita. Baik itu dari filosofi, peribahasa, petuah banyak sebetulnya," ujar Yana dalam acara seminar nasional bertajuk membangun kepemimpinan berbasis kearifan lokal Kota Bandung yang berdaya saing global yang diselenggarakan di Kampus Unpas, Jalan Lengkong Besar,(3/4).

Menurut Yana, Kota Bandung tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diolah seperti halnya daerah lain. Namun, lebih mengandalkan pada sumber daya manusianya. Sehingga, penerapan nilai-nilai kearifan lokal dinilainya sangat perlu untuk meningkatkan kualitas mental SDM Kota Bandung.

"Kita belajar memang pendidikan sangat penting, dan Bandung itu potensi terbesarnya ada di SDM. Tetapi tidak cukup hanya cerdas, tetapi perlu sisi akhlak, moral dan etika," kata dia.

Yana juga mengungkapkan bahwa masyarakat Kota Bandung, memiliki akar budaya yang sangat kuat untuk bisa unggul dalam berbagai kompetisi. Dia mengutip pribahasa 'Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok' yang berarti bahwa sebodoh apapun seseorang bisa menjadi pintar jika belajar terus-menerus dan tekun.

"Persoalannya adalah membangun keteladanan oleh setiap individu, terutama keteladanan dari pemimpin. Keteladanan bukanlah kesepakatan tetapi terbentuk dari sifat kejujuran dan keterpercayaan," kata dia.

Dalam acara tersebut Yana tampil seorang diri, tidak bersama pasangannya Oded M Danial yang berhalangan hadir harus medical check up di Rumah Sakit Holistik Purwakarta.