Jawa Barat memiliki potensi bisa hasilkan kopi terbaik dunia
Pembina Asosiasi Coffee Specialty Indonesia Setra Yuhana
Bandung.merdeka.com - Pembina Asosiasi Coffee Specialty Indonesia Setra Yuhana mengatakan, Jawa Barat memiliki potensi masuk dalam klasifikasi top of top quality coffee yang merupakan penghasil kopi terbaik bertaraf dunia.
Kini, posisi kopi Jawa Barat atau lebih dikenal dengan Java Preanger Coffee, kata dia, berada dalam klasifikasi top specialty coffee dengan nilai 85 hingga 90. Hanya butuh satu tahap lagi untuk masuk dalam golongan kopi dengan nilai 90 ke atas.
"Jawa Barat punya peluang untuk menjadi juara dunia top of top coffee untuk yang 90 ke atas. Keunggulan agroklimat kita punya sumber daya alam luar biasa, tanah vulkanik, kelembabannya, curah hujannya, dan sebagainya tinggal kita pandai-pandai memilih varietas kopinya saja," kata Setra kepada Merdeka Bandung, Senin (30/10).
Kopi terenak dan terbaik yang masuk dalam top of top coffee saat ini di antaranya adalah abyssinia dan geisha dari Ethiopia. Kopi tersebut memiliki rasa yang konstan dan tak ada gangguan rasa dari pertama minum hingga meneguknya sampai habis.
"Untuk upaya menghasilkan kopi terbaik dunia, sekarang kita coba introduksi mungkin setahun atau dua tahun lagi kita memiliki kopi terbaik dunia yang memang di akui oleh dunia ya, dengan proses penjurian level dunia," papar dia.
Upaya untuk mendapatkan hasil tersebut adalah melakukan budidaya penanaman kopi dengan rujukan argoforestry. Ini merupakan pendekatan alam sehingga kopi yang ditanam dengan naungan ini diharapkan akan terjadi simbiosis mutualisme dengan tanaman lainnya.
Agroforestry merupakan ilmu baru namun teknik lama dalam pertanian. Dengan teknik ini, petani memanfaatkan lahan dengan menanam banyak tanaman yang berbeda dan terdapat tanaman semusim dengan tanaman tahunan.
"Banyaknya variasi tanaman dalam teknik Argoforestry ini, lama-lama binatang akan masuk dan luwak juga nanti diharapkan masuk. Nantinya kita bisan panen kopi luwak alam, selain kopi yang kita tanam itu. Teknik ini sangat mudah," tutur Setra.
Dengan menggunakan teknik argoforestry ini diharapkan kopi yang dihasilkan memiliki beragam rasa sesuai dengan tanaman yang ditanam pada sekelilingnya. Kemudian juga memiliki rasa yang konstan sebagai dasar dari penilaian kopi terbaik dunia.
Tag Terkait
Kadin Jabar Bakal Gercep Pulihkan ekonomi di Masa Pandemi
Emil sertakan 2 eks pimpinan KPK ke tim sinkronisasi sebelum pelantikan
Pengemudi Ojol dapat hadiah motor dari Emil karena sosialisasikan Rindu di Pilkada
Partisipasi pemilih perempuan Bandung tinggi, ini reaksi Ridwan Kamil
Sosialisasi pilkada serentak 2018, KPU gandeng masyarakat ekonomi syariah
Setelah gempa di Banten, PT KAI pastikan perjalanan kereta api tetap aman
Hari ini masjid terapung bernilai Rp 913 miliar mulai dibangun
PLN Distribusi Jabar berhasil sambungi listrik 730 ribu pelanggan
Pemprov minta seluruh kabupaten/kota di Jabar siaga banjir dan longsor
UMP Rp 1,5 juta ditolak buruh, ini jawaban Disnaker Jabar