Sepekan jelang Ramadan, harga daging ayam dan bawang putih naik

Oleh Mohammad Taufik pada 22 Mei 2017, 14:41 WIB

Bandung.merdeka.com - Kurang dari sepekan jelang datangnya bulan suci Ramadan, sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Kota Bandung mulai mengalami kenaikan. Ada dua komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan yakni daging ayam dan bawang putih.

Di Pasar Astana Anyar Kota Bandung, harga daging ayam terpantau berada di harga Rp 35 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih berada di harga Rp 60 ribu per kilogram.

Djajang, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Astana Anyar mengatakan, kenaikan harga daging ayam mulai terjadi sejak dua minggu lalu. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam mulai terjadi dari kalangan peternak.

"Dari dua minggu lalu mulai naik bertahap. Dari harga Rp 28 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp 35 ribu per kilogram. Dari peternak harganya udah naik, jadi di sini kita ikut naik," ujar Djajang kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Pasar Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Senin (22/5).

Dia menyebut, kenaikan harga daging ayam lazim terjadi jelang memasuki bulan Ramadan serta jelang lebaran nanti. Sebab permintaan masyarakat terhadap komoditas tersebut sangat tinggi.

"Kalau jelang lebaran harga bisa sampai Rp 37 ribu per kilogram. Saya sehari bisa menjual 150 ekor ayam. Ini dipasok dari Tasik dan Ciamis," ucapnya.

Selain harga daging ayam, harga bawang putih juga tercatat mengalami kenaikan harga cukup signifikan jelang bulan Ramadan. Harga bawang putih yang biasanya berada di kisaran Rp 39 ribu, saat ini menjadi Rp 60 - 61 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah mengakui jika harga dua komoditas tersebut mengalami kenaikan jelang memasuki bulan Ramadhan. Pihaknya akan segera mengevaluasi hal tersebut untuk kemudian mengambil langkah selanjutnya agar harga dua komoditas tersebut kembali stabil.

"Daging ayam yang meningkat 28 ribu ke 35 ribu ini memang cukup signifikan, karena tergantung pasokan di priangan timur terutama Ciamis. Karena ada peningkatan menjelang Ramadan, kami sudah berharap pasokannya meningkat. Dan daging ayam ini akan menjadi bahan evaluasi kami, kenapa daging ayam meningkat cukup meningkat," katanya.

Sementara untuk harga bawang putih, kata Elly seharusnya saat ini harga sudah kembali normal. Sejak ditemukannya penimbunan ratusan ton bawang putih oleh tim satgas pangan di salah satu gudang besar di Jakarta, harga bawang putih seharusnya kembali berangsur normal.

"Di gudang pemasok impor bawang putih, seharusnya harga terus menurun, tapi bawang putih masih bertengger di harga Rp 60 ribu perkilo," katanya.

Terlebih lagi lanjit Elly pemerintah pusat telah membuka kran impor bawang putih jelang bulan Ramadhan. Sehingga tidak alasan harga masih naik.

"Untuk bawang putih sudah dibuka kran untuk impor menjelang Ramadan ini, harusnya bawang putih dalan kondisi aman, dan turun harganya. Makanya kami akan telusuri mengapa harga bawang putih masih bertengger di Rp 60 ribu per kilo," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag ) Kota Bandung, Erick M Attauriq, mengatakan secara umum selain harga daging ayam dan bawang putih, harga komoditas pangan di Kota Bandung terpantau stabil sepekan jelang memasuki bulan Ramadhan.

Harga sejumlah komoditas utama seperti beras, daging sapi terpantau stabil. Harga beras medium Rp 10 ribu per kilogram sementara harga beras kualitas super sebesar Rp 12.500 per kilogram Untuk daging sapi berada di harga Rp 100 ribu per kilogram.

Sementara untuk bawang merah justru mengalami penurunan dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabe merah tanjung dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

"Minyak goreng kemasan sederhana, hasil pemantauan dua minggu ada penurunan Rp 500 yang kemaren antara Rp 14 ribu sampai Rp 13.500 sekarang di posisi Rp 13 ribu. Khusus gula putih pasir sudah mengalami penurunan Rp 500-an yakni Rp 12.500," ucapnya.

Terkait harga daging sapi, lanjut Erik pihaknya telah berkomunikasi dengan bulog untuk mengeluarkan daging sapi beku. Hal ini untuk mengantisipasi gejolak harga daging sapi yang berada di kisaran Rp 100 - 120 ribu.

"Kami akan memantau seminggu terakhir, karena kalau ada kenaikan seperti daging sapi yang signifikan kita akan lakukan operasi pasar. Demikian juga beras yang kita pantau, tapi Alhamdulillah satu bulan ini beras relatif stabil. Kalau adanya kenaikan signifikan siap untuk di luncurkan," ujarnya.

Tag Terkait