Selain bagi KIS dan KIP, Presiden Jokowi juga sampaikan program PMT

Oleh Mohammad Taufik pada 12 April 2017, 13:39 WIB

Bandung.merdeka.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Kota Bandung, Rabu (12/4). Salah satu agenda kedatangan Presiden ke kota ini untuk menghadiri acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH) serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil di Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, presiden tiba di lokasi acara sekitar pukul 10.40 WIB. Ratusan masyarakat yang memadati Lapangan Pendawa menyambut kedatangan rombongan presiden.

Tampak dalam jajaran rombongan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Dalam awal sambutannya, presiden menyampaikan bahwa kedatangan dirinya ke Bandung yakni saat dirinya bertemu dengan Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, kata presiden, Ridwan Kamil mengatakan jika di Bandung belum pernah dilakukan pembagian KIP dan KIS.

"Tiga bulan lalu saya bertemu Wali Kota Bandung Pak Ridwan Kamil. Pak wali bilang ke saya, Pak Presiden di Bandung belum pernah dilakukan pembagian KIP dan KIS, pemberian makanan tambahan dan PKH. Saat itu saya berjanji, pak wali bilang April Insya Allah saya ke Bandung. Hari ini saya bisa hadir di sini. Ini janji saya penuhi pa wali," ujar presiden disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Jokowi mengatakan, masyarakat dapat memanfaatkan Kartu Indonesia Sehat yang telah diberikan pemerintah.

"Kalau yang pegang ini kita enggak mau sakit ya. Kalau pas sakit bisa dibawa ke puskesmas. Kalau sakitnya batuk ke puskesmas. Kalau sakitnya agak berat dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Presiden pun menyampaikan bahwa melalui KIS masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk berobat. Sebab biaya pengobatan sepenuhnya sudah ditanggung oleh pemerintah.

"Rakyat bayar ini gratis, pemerintah yang membayar untuk rumah sakit. Jadi pemerintah tetap bayar. Kalau dilayani enggak baik, dokternya hati-hati. Dirut RS-nya hati-hati. Kalau diulang ulang terus saya perintah dicopot. Melayani saja kok enggak baik sama rakyat," katanya.

Selain memberikan Kartu Indonesia Sehat, Jokowi pun memberikan Kartu Indonesia Pintar. Presiden pun menyampaikan dengan adanya kartu ini, pemerintah memberikan bantuan dana kepada siswa SD hingga SMA/SMK. Untuk siswa SD mendapatkan Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA/SMK Rp 1 juta.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut presiden pun menyampaikan program PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Pemberian makanan tambahan ini diperuntukan untuk ibu hamil dan balita.

"Kenapa ada KIP, pemberian makanan tambahan? Saya ingin agar bangsa kita bisa bersaing dengan bangsa lain. Makin ke sana persaingan menjadi ketat. Persaingan antar negara semakin ketat. Makanya harus dibekali dari sekarang gizinya baik, anaknya sehat dalam kompetisi akan memenangkan. Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi. Jadi gunanya makanan tambahan itu investasi ke depan. Nanemnya sekarang panennya 20 atau 30 tahun yang akan datang," paparnya.

Adapun untuk program Keluarga Harapan (PKH) untuk satu keluarga akan mendapatkan Rp 1.890.000 selama satu tahun. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

"Kalau tidak diambil tetap jadi tabungan ibu-ibu. Pendidikan anak bisa, bayar apa bisa, tambahan kecil-kecilan usaha bisa," ujarnya menegaskan.