Ini respons Kapolda Jabar setelah penonaktifan dari Ketua Dewan GMBI

Oleh Farah Fuadona pada 23 Januari 2017, 13:59 WIB

Bandung.merdeka.com - Irjen Pol Anton Charliyan menonaktifkan sebagai Ketua Dewan Pembina Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). ‎Penonaktifan itu buntut dari kisruh yang terjadi antara GMBI dan FPI hingga menyeret nama Kapolda Jabar tersebut.

FPI menuding Anton melindungi GMBI lantaran merupakan dewan pembina. Lantas apa kata Anton?

"Ya itu hak mereka, ini untuk menjaga netralitas walaupun dalam hal ini tidak ada satu pun anggota GMBI yang ribut dengan FPI silakan cari faktanya siapa," kata Anton usai kunjungan ke beberapa media, di Kota Bandung, Senin (23/1).

Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan, pengangkatan dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina juga dilakukan secara adat, sehingga tidak ada surat keputusan mengikat. ‎"Saya diangkat pun juga secara adat, tidak ada, tidak ada SK," jelasnya.

Dia melanjutkan, ‎jika penonaktifan dirinya untuk kepentingan penegakan hukum itu tentu tidak ada masalah. Baginya situasi masyarakat umum itu lebih diutamakan. "Silakan saja untuk netralitas penegakan hukum, ‎namun saya lebih mengedepankan keamanan dan ketertiban. Kalau itu demi negara dan yang terbaik saya kira GMBI pun juga sudah memikirkan matang-matang," katanya.

Sebelumnya, Asisten Bidang Hukum DPP LSM GMBI Fidelis Giawa merasa, penonaktifan terhadap Anton ini perlu untuk menjaga netralitas, objektivitas dan kepastian penegakan hukum yang dilakukan Anton dalam menangani kasus Rizieq Syihab. Dengan menonaktifkannya Anton, pihaknya meminta tidak perlu mengaitkan lagi kedudukan Anton yang mana sebelumnya dianggap melindungi GMBI.

"Sehingga dipandang oleh kami perlu untuk menjaga objektivitas, netralitas, dan kepastian hukum. Kami ingin kasus Rizieq murni proses hukum," katanya seraya menyebut hal itu sudah berdasarkan komunikasi langsung dengan Anton, Sabtu (21/1) lalu.

Dia mengatakan Surat keputusan penonaktifan Anton akan disampaikan Kapolri, dan Komisi III DPR RI. "Tanggapan dari beliau enggak ada masalah. Sebab sejak awal yang membutuhkan dewan pembina itu kami, bukan beliau yang mengajukan," kata Fidelis.