Butuh Rp 257 M buat rehabilitasi ribuan hektare hulu Cimanuk & Citarum

Oleh Mohammad Taufik pada 11 Januari 2017, 15:10 WIB

Bandung.merdeka.com - Sedikitnya 28 ribu hektare hulu daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk dan Citarum masuk dalam kategori kritis. Pemerintah berusaha melakukan rehabilitasi untuk mengembalikan kembali fungsinya.

Hal itu disampaikan Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, usai Pemprov Jabar menggelar rapat dengan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (11/1).

"Jadi yang kritis mencapai 28 ribu hektare, makannya dalam kegiatan ini dibahas penghijauan atau rehabilitasi hutan dan lahan untuk di hulu ini," kata Aher.

Dalam rapat itu keluar anggaran yang nantinya akan digelontorkan murni dari APBN untuk membenahi dua hulu aliran sungai tersebut, yakni Rp 257 miliar. Anggaran itu berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

"Biayanya Rp 257 miliar yang asalnya Rp 320 miliar. Ini dibagi buat Cimanuk dan Citarum. Tapi karena ada musibah di Bima juga jadi dibagi tiga tempat," katanya.

Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian LHK Hilman Nugroho, mengatakan 28 ribu kawasan kritis akan ditanami pepohonan guna mengembalikannya menjadi lahan konservasi. "Jadi ada penanaman di kawasan hutan dan luar kawasan hutan. Luasannya untuk DAS Cimanuk dan Citarum ada 28 ribuan hektare," ujarnya di tempat sama.

Untuk kawasan Cimanuk hulu yang direhabilitasi di dalam kawasan hutan reboisasi 6.400 hektare, sementara di luar kawasan hutan 3.000 hektare. Sedangkan untuk Citarum di dalam kawasan hutan reboisasi seluas 12 ribu hektare dan di luar kawasan hutan 6.715 hektare.

Dia berharap, pembenahan di kawasan hulu tersebut bisa mengembalikan fungsi awal sebagai hutan lindung. Apalagi disebut-sebut kerusakan DAS Cimanuk ini menjadi penyebab banjir bandang di Kabupaten Garut pada September lalu.

"Jadi tiga sampai empat tahun rehabilitasi hutan akan mengubah lahan kembali ke fungsi semula," katanya.

Disinggung soal pengawasan, menurut dia telah dibentuk tim sehingga program tetap berlangsung dengan baik hingga pohon yang ditanam bisa tumbuh.

"Ini tadi dibentuk tim. Tim sekaligus menilai di lapangan dan pengawasan monitoing diikuti sampai tiga tahun. Harus jadi dulu (pohonnya)," ujarnya.

Selain penanaman pohon, akan dibangun konservasi tanah dan air (KTA), yaitu DAM penahan 270 unit, gully plug 915 unit, sumur resapan air 3.050 unit di Cimanuk hulu. Sedangkan di Citarum hulu DAM penahan 200 unit, gully plug 605 unit dan sumur resapan air 4.586 unit.

Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Budi Susatijo, mengatakan segera memulai program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di kawasan hulu dua DAS tersebut. Rehabilitasi akan diketuai langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dia melanjutkan, pada program ini kegiatan diawali dengan pembibitan yang akan dimulai pada April.

"Teknis bisa mulai April saat kemarau bisa pembibitan, bikin sumur resapan hingga pemberdayaan kelompok," ujarnya.

Tag Terkait