Pemerintah fokus garap program digital agar masyarakat melek teknologi

Oleh Farah Fuadona pada 13 Desember 2016, 15:10 WIB

Bandung.merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ini mulai menyentuh 3 ribu desa tertinggal dengan teknologi. Salah satu yang dilakukan adalah pemberian smartphone dan aplikasi untuk meningkatkan produktivitas kehidupan warga.

"3 ribu desa tertinggal akan go digital. Nanti akan ada semacam pemberian smartphone dengan aplikasi. Ini untuk membawa perubahan banyak hal," kata Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Lis Sutjiati dalam program penerbitan tanda tangan digital di Trans Hotel Bandung, Selasa (13/12).

Dia mengatakan, ada 74 ribu desa yang tersebar di Indonesia. Jumlah itu dikualifikasikan dalam tiga kategori yakni desa maju, desa sedang berkembang dan desa tertinggal. Kominfo ingin adanya pemerataan agar informasi bisa sampai pada desa tertinggal. "Satu di NTT, satu ada di Irian Jaya dan Satu di Riau. Misalnya nelayannya yang diberi, tapi masih dikalkulasi takutnya nanti udah dikasih malah dijual dan enggak dipakai.

Menurutnya, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ingin benar-benar menatap era digital terbarukan. Sejauh ini masih banyak daerah tertinggal yang belum bisa disentuh teknologi.

"Sekarang kita memulai suatu yang baru. Tidak hanya merespons aplikasi di pedesaan. Mereka harus masuk ke era ini dan pemerintah harus masuk dan siapkan karena kita enggak bisa mundur, nolak juga enggak bisa. Daerah yang enggak terinformasi harus bantu. Cara kerjanya nanti sistemnya ada pembimbingan. Formulasinya sudah dibuat sehingga ada sistem yang baik. Jadi orang-orang jagonya akan turun untuk membantu," kata Lis.

Salah satu yang sedang dikembangkan pemerintah adalah mengoptimalkan program penerbitan tanda tangan digital. Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa menjadi pemain yang diperhitungkan dalam peta persaingan e-commerce di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia.

"Negara lain, seperti Amerika dan Cina melihat potensi e-commerce yang sangat besar di Indonesia. Dan kita tidak boleh hanya jadi market semata namun harus menjadi pemain dalam maarket e-commerce tersebut," jelasnya.

Tanda tangan digital ini berbeda dengan tanda tangan elektronik. Jadi secara garis besar tanda tangan digital adalah sebuah skema matematis yang memiliki keunikan dalam mengidentifikasikan seorang subjek hukum di dunia digital. Untuk mewujudkan hal tersebut maka sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di dalam negeri. Harus segera mengembangkan teknologi dan informasi dan mulai memanfaatkan tanda tangan digital sebagai pengganti tanda tangan basah untuk mengamankan setiap transaksi elektronik ke depannya.

Jadi pemanfaatan tanda tangan digital merupakan salah satu syarat dalam rangka meningkatkan keamanan masyarakat bertransaksi elektronik ketika semua UMKM kita akan memanfaatkan digitalisasi.

Untuk mendukung itu semua pemerintah sendiri terus menggenjot infrastruktur yang baik salah satunya jaringan kuat 4G di seluruh daerah. "Itu targetnya agar 2019 bia semua," ujar Lis.