Yuk ikutan lomba menulis puisi 'Pengalaman Spiritual Ramadhan'

Oleh Farah Fuadona pada 02 Juni 2016, 11:56 WIB

Bandung.merdeka.com - Bagi kalian yang gemar menulis puisi, komunitas sastra Bandung, Majelis Sastra Bandung, kembali menggelar lomba menulis puisi. Kali ini Majelis Sastra Bandung menggelar Lomba Menulis Puisi Ramadhan dengan tema “Pengalaman Spiritual Ramadan” Lomba ini berhadiah total Rp 2 juta.

Rois Amr Majelis Sastra Bandung, Kyai Matdon, mengatakan lomba Lomba Menulis Puisi Ramadan bersifat gratis dan terbuka untuk umum.

Untuk mengikuti lomba ini, tinggal mengirimkan puisi beserta sejumlah persyaratan ke Panitia Lomba Menulis Puisi Ramadhan 2016 di Gedung Indonesia Menggugat Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5 Bandung 40117. “Semua persyaratan dimasukkan ke dalam amplop lalu dikirim ke alamat panitia,” kata Rois Amr Majelis Sastra Bandung, Kyai Matdon, kepada Merdeka Bandung, Kamis (2/6/2016).


Adapun persyaratan untuk mengikuti lomba puisi ini adalah:

1. Seluruh warga negara Indonesia, dibuktikan dengan foto copy KTP/SIM/Kartu Mahaiswa/Pelajar

2. Pengiriman naskah dimulai 25 Mei sampai 20 Juni 2016

3. Puisi diketik rapi dengan ukuran huruf (font) 12, Time New Roman, satu spasi, di kertas A4. Panjang puisi minimal satu halaman, maksimal dua halaman

4. Setiap peserta mengirim dua puisi yang diprint rangkap tiga. Dalam lembar teks puisi tidak boleh ditulis nama. Nama atau biodata penulis ditulis terpisah yang isinya cukup nama, alamat dan nomor ponsel

5. Puisi ditulis menggunakan Bahasa Indonesia

6. Karya puisi belum pernah dipublikasikan di media cetak, Facebook dan media sosial lainnya

7. Keputusan juri mutlak, tidak dapat diganggu gugat

8. Penjurian 21 Juni–selesai dan diumumkan 1 Juli 2016 melalui media cetak, online dan Facebook

9. Lomba menulis puisi ini berhadiah uang THR sebesar Rp 2 juta untuk 4 orang pemenang masing-masing @Rp 500 ribu

Matdon menambahkan, puisi yang ditulis harus sesuai dengan tema, yakni Pengalaman Spiritual Ramadan. “Peserta yang mengirimkan naskah tidak sesuai persyaratan dan ketentuan lomba akan langsung didiskualfikasi,” kata Matdon.

Mengenai maksud dan tujuan lomba, Matdon mengatakan Majelis Sastra Bandung ingin memberikan ruang apresiasi terutama bagi kaum muda dalam berkarya sastra. “Selain itu, kita ingin mengetahui pandangan mereka terhadap nilai-nilai Ramadhan dalam perspektif puisi,” ujarnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini jumlah peserta sudah mencapai 20 orang dari berbagai daerah di Indonesia. “Biasanya peserta mengirim naskahnya di minggu-minggu terakhir, mengacu pada lomba-lomba puisi yang sebelumnya sering digelar Majelis Sastra Bandung.” kata dia.

Berikut adalah contoh pengiriman naskah yang benar:

Ramadhan

oh Ramadhan…
oh Ramadhan…
oh Ramadhan…

Biodata terpisah di lembar lain yang isinya cukup menulis nama, alamat, dan nomor ponsel.

Tag Terkait