Pameran Amorf-space, seni spektrum antara tak tentu dengan tertentu

Oleh Farah Fuadona pada 22 Maret 2016, 09:05 WIB

Bandung.merdeka.com - Kurator seni keramik modern Bandung "Amorf-scape: Mutabilitas Lempung dan Keramik", Nurdian Ichsan mengatakan, pada karya-karya yang dipamerkan ini terdapat spektrum anyara apa yang "tak tentu" atau disorder ini dengan yang "tertentu" atau order.

Spektrum tersebut, kata dia, merentang dari karakter-karakter mentah lempung seperti bongkahan, patahan, dan retakan sampai dengan karakter hasil manipulasi tangan dan alat seperti bentuk geometris dengan permukaan yang rata.

"Seperti karya-karya yang dibuat oleh Nungki menggambarkan problem tersebut dengan tepat. Apa yang "tak tentu" mendominasi bentuk. Kita bisa melihatnya sebagai gabungan antara bongkahan dengan bentuk putaran," ujar Nurdian kepada Merdeka Bandung, Senin (21/3).

Namun, lanjutnya, Nungkin cenderung mengabaikan kaidah-kaidah putaran. Kita bisa lihat ia tidak mempedulikan sumbu putaran dan gravitasi. Karya ini tidak mengikuti baik konvensi keramik maupun patung dalam seni modern.

Dilain sisi, Bibib berkarya tanpa ada suatu pegangan tertentu, katakanlah tema atau imaji tertentu, yang mendahului proses. Seperti action painting, proses dimulai ketika berhadapan langsung dengan material.

"Sesudah itu tindakan berikutnya diputuskan, sesuai dengan situasi seketika itu juga. Lempung memang sangat memungkinkan seniman menerapkan metode automatisme," jelasnya.

Secara keseluruhan karya-karya dalam pameran ini menunjukkan intensi artistik yang jelas dalam menghasilkan gubahan bentuk berdasarkan prinsip formalis.

Tag Terkait